Tren investasi kini tak hanya dilakukan oleh para pengusaha saja, kini seluruh elemen masyarakat ikut mulai berfikir melakukannya, tak tanggung-tanggung bahkan mahasiswa yang dulunya terkenal sebagai makhluk terboros dimuka bumi pun ikut serta.
Sebut saja Rendy, ia awalnya tak begitu peduli dengan hal-hal semacam ini namun seiring waktu berjalan ia mulai mengumpulkan artikel tentang bagaimana menjaga nilai mata uang, hingga cara mengatasi jika krisis ekonomi diambang pintu. Itu dilakukannya karena ia sadar kalau tabungannya yang kini tersisa jika ia hitung-hitung masih cukup sampai selesai kuliah namun apa jadinya jika krisis melanda. Gampangnya jika sekarang tabungannya bisa untuk beli nasi sehari tiga kali selama stahun namun jika nilai rupiah merosot dan harga-harga naik, tentu tabungan rendy mungkin hanya bisa untuk beli nasi sehari dua kali atau malah cuma sekali
Untuk mengatasi hal tersebut mahasiswa memiliki caranya sendiri, diantaranya
- Simpan uang dalam bentuk barang yang mudah dijual dan disukai mahasiswa
Biasanya dilakukan oleh mahasiswa-mhasiswi yang gemar mengikuti tren fun, food and fashion, yang perlu diperhatikan"cari barang yang tahan lama digemari, biasanya yang punya merek terkenal
   2.  Simpan uang dalam bentuk logam mulia
Logam mulia kini menjadi incaran investor, gak cuma di indonesia-dunia pun lagi besar-besaran butuh kemilau emas, berita terakhir cina menaikan impor emasnya dari hongkong dan seluruh negara yang menjual emas pada cina, bahkan hingga 55 ton (sumber. www.antamgold.com akses 28 Agustus2015)
   2.   Simpan uang dalam bentuk traktiran persahabatan
Sulit menuliskan dalam bentuk rangkaian kata, pada intinya barang siapa menanam pasti akan memanen. tak perlu benar-benar mengharap memanen secara langsung, terkadang tertunda atau bahkan berubah dalam bentuk lain, usaha kita maksimalkan maslah hasil kita serahkan Alloh.Â
 Ini hanya sebagian kecil cara, mungkin anda akan menemukan cara-cara lainnya. Selamat berinvestasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H