Kebanyakan orang semakin mudah menyalahkan orang lain akhir-akhir ini. Hal-hal sederhana menjadi potensi untuk saling menyalahkan dan menjatuhkan. Sungguh realita yang sangat disayangkan.
Fenomena negatif  itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, jangan sampai pertama kali kita membuka mata hal-hal negatif mendominasi, perlu adanya penahan hal-hal negatif, sehingga kadarnya berkurang bahkan syukur-syukur bisa mengolahnya menjadi positif.
Anda membuka koran, surat-kabar, media online dan lain sebagainya rata-rata menampilkan headline yang menarik. Namun pernahkah anda mencermati, apakah dari sekian headline lebih kekabar positif yang mengguggah atau kabar negatif yang membuat masyarakat terluka,?
Anda sudah memiliki jawabnnya, bahkan ada rahasia yaitu bad news is good news, sangat ironis. Membuat hidup dipenuhi rasa takut dan itu tampaknya belum berakhir sampai disitu saja,seringkali mencul berbagai permasalahan tanpa disertai munculnya solusi.
Lalu bagaimana?saring informasi, olah dengan hati dan pikiran terbuka, jangan sampai kita terbawa arus, lebih-lebih tercuci otak memihak pada yang tak tepat.
Selanjutnya jikalau berbeda, sampaikan secara dewasa, penuh tanggungjawab dan bijak. Tak ada yang harus terlukai dengan kat-kata kita, karena ini adalah usaha bersama mencari kebenaran dan perubahan untuk menjadi lebih baik.
Ya, demikian mungkin,
saya telah membaca ratusan buku bahkan mungkin lebih, namun tidak berarti saya mampu memberikan solusi yang lebih baik dari yang membaca puluhan buku saja. Sehingga saya juga membutuhkan partisipasi anda, para penggerak dan para penebar niali-nilai positif. Bersediakah anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H