DUA MAZHAB KOMUNIKASI
Komunikasi adalah salah satu cara manusia mempertahankan harkat dan martabat kemanusiannya. Dengan komunikasi, manusia mengaktualisasikan segala potensinya. Dalam setiap gerak, manusia berkomunikasi dalam berbagai bentuknya, mikro, meso, dan makro. Komunikasi juga merupakan konsekuensal dari posisi manusia sebagai makhluk sosial. Littlejohn dan Karen A. Fross mencatat keberagaman definisi komunikasi karena berangkat dari tiga level yang berbeda. Yaitu, level of observationsatauabstractness, intentionality,dannormative judgement. Beberapa definisi komunikasi adalahcommunication is social process in which individuals employ symbols to establish and interpret meaning in their enviroinmentdan communication is a prosess whereby people collectively create and transmit meaning through the exchange of verbal and nonverbal messages in a particular context.
KONSTRUKSI REALITAS SOSIAL
Teori konstruksi realitas sosial adalah khas Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Teori ini dilansir dalam buku The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge( diterjemahkan menjadiTafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan,LP3ES, Jakarta, 1991). Internalisasi adalah proses ketika masyarakat sebagai kenyataan subjektif menyiratkan realitas objektif ditafsirkan secara subjektif oleh setiap individu. Dalam proses menafsirkan tersebut terjadilah internalisasi. Dengan demikian, internalisasi merupakan proses manusia untuk memasukan dunia yang dihuni bersama individu yang lain.
KONSTRUKSI REALITAS MEDIA
Menurut Akbar S. Ahmed ada beberapa karakteristik media. Pertama,media tidak setia dan tidak ingat teman. Kedua,media memperhatikan warna kulit dan pada lahirnya bersifat rasis. Ketiga,media adalah pengabdian diri dan bersifat sumbang. Keempat,media massa telah menaklukan kematian. Kelima, pada dasarnya media bersifat demokratis dan mewakili masyarakat umum. Keenam,media telah membuat fakta menjadi lebih asing daripada fiksi, sehingga fiksi lebih enak dilihat dan didengar. Ketujuh, media dengan dingin bersifat netral terhadap posisi-posisi moral dan pesan-pesan spiritual. Kedelapan,media kuat karena teknologi tinggi, tetapi lemah karena antropologi kultural. Kesembilan,dalam dunia kita media memainkan peran kunci dalam masalah internasional dan akan terus meningkatkan peran tersebut.
BAHASA DAN KONSTRUKSI REALITAS MEDIA
Manusia adalah makhluk yang berbahasa. Dengan bahasa manusia melakukan komunikasi. Menurut Poepoprodjo yang dikutip Alex Sobur, hakikat bahasa adalah bahasa penutur (lisan). Ia didengar bukan ditulis dan dilihat. Selain untuk komunikasi, bahasa merupakan ekspresi dari sikap, pikiran, dan gagasan yang dimiliki seseorang. Salah satu bentuk interaksi adalah melalui bahasa tulisan dalam media cetak yang dikenal dengan nama berita. Berita yang semula merupakan fakta yang dirangkai secara pribadi dalam institusi media karena dipublikasikan melalui media cetak  ia menimbulkan makna bagi orang lain. Oleh sebab itu, bahasa dalam bentuk berita tidak bias bebas dari nilai. Ia dikonstruksi dan mengkonstruksi makna-makna tertentu, tergantung dari orang yang membuat dan membacanya.
REPRESENTASI MAKNA MEDIA
Kata represntasi menurut Graeme Burton memiliki definisi yang simple dan menyeluruh. Definisi sederhana menyangkut stereotip, sedangkan versi yang menyeluruh berkaitan dengan sisi media yang tampak dari teknologi. Sedangkan Marcel Denasi memberi definisi representasi yang sangat lengkap. Menurutnya representasi sebagai penggunaan tanda (gambar, bunyi, dan sebagainya) untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret, dan memproduksi sesuatu yang dilihat, diindra, dibayangkan, atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu. Reprsentasi merupakan tindakan untuk menggantikan sesuatu yang tidak bisa terjadi atau tidak bisa menghadirkannya sendiri. Ada dua hal penting dalam representasi, yaitu representative (yang mempresentasikan orang lain) dan represented (yang dipresentasikan). Pengertian representasi nyaris sama dengan pencitraan, yaitu proses pembentukan citra melalui proses yang diterima oleh khalayak, baik secara langsung maupun melalui media sosial atau media massa.
JURNALISME ONLINE