Mohon tunggu...
Dwi Malistyo
Dwi Malistyo Mohon Tunggu... Programmer - Trader, Expert Advisor coder, Blogger. Mantan Pramuka. Mantan Pecinta Alam.

Kunci utama untuk mengurangi kesalahan di masa datang, adalah dengan mempelajari sejarah di masa lalu!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Baru tahu Cap Cay bukan makanan dari negeri China.

13 September 2012   15:15 Diperbarui: 17 Oktober 2021   17:50 3073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 1999 perusahaan mengutus saya untuk pergi sendiri menghadiri sebuah seminar teknologi di kota Paris. Sesampai disana, hanya ada 3 orang pria yang berasal dari Asia.  Saya sendiri, satu orang dari China dan satu lagi dari Taiwan.

Karena merasa berasal dari negeri Timur yang jauh, maka kami sering duduk berdekatan sambil mengobrol. Mereka berdua yang kebetulan berbahasa sama, dengan leluasa berbicara akrab. Saya hanya kadang-kadang menyela dengan bahasa Inggris ala kadarnya. Suatu siang, ada jam istirahat kosong yang dapat dimanfaatkan untuk jalan-jalan.

Karena kami bertiga adalah orang udik di negeri barat itu, banyak masalah yang kami temui - seperti masalah makanan. Bingung. Mau makan di mana ya ? Restoran apa yang cocok dengan perut kami bertiga ?.

Satu hari saya mengusulkan mencari Restoran China di Paris dan memesan makanan bernama Cap Cay. Siapa yang tidak tahu makanan Cap Cay ? Begitu pikir saya. Itu kan makanan China yang terkenal di Indonesia. Maka saya usulkan makan Cap Cay di Restoran China terdekat.

Kedua orang itu melongo. Apa itu Cap Cay ?, demikian tanya mereka. Lha, saya jadi heran. Gimana nih orang ? Masak Cap Cay saja tidak tahu ?. Bukannya itu harusnya makanan kebangsaan mereka di China dan Taiwan ?. Saya ingat, istilah Cap Cay itu kalau tidak salah berarti makanan yang berasal dari 9 sayuran.  Maka saya jelaskan bagaimana Cap Cay dan cara pembuatannya yang saya kenal di Indonesia. Barangkali di China atau Taiwan namanya agak beda.

Eh, ternyata setelah dijelaskan setengah jam keduanya tetap menggelengkan kepala. Astaga, akhirnya saya menyerah dan kami mencari makanan yang lain saja. Barulah setelah tiba di Indonesia, saya diberi pengertian oleh teman-teman Chinesse bahwa Cap Cay bukan diciptakan dari negeri China sana. Bisa jadi makanan ini istilahnya berbahasa China, tapi diciptakan oleh saudara-saudara Chinesse di Indonesia sendiri. Oooh,...begitu ceritanya. Hihihi. Pantesan teman-teman saya itu melongo mendengar Cap Cay. Ternyata itu bukan makanan negeri China.

Jadi malu. Sudah ngotot, ternyata saya yang salah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun