Oleh : Dwi Lestari Wiyono
Seribu tahun dalam masa tunggu
Seribu tahun dalam masa jeda
Altar ini menjadi saksi akan penantian panjangku
Liberty takkan bernyanyi apabila paman Sam tak memberinya ijin.
Â
Pendeta lama menyentuhku dari bilik doa,
Suram ... kelam
Penebusan dosa sudah lama usang sayang
Rengkuh hidupmu dengan sebuah senyuman
Senyuman ...?
Â
Galaksi bermetafora mengecup lirih seorang ibu yang tengah tertunduk,
Ibu ... aku kembali
Jenderal bintang menatap langit seraya berujar, Â
Bintang ... cahaya.
Â
Prajurit ...! Apa yang kau lakukan! Apa yang kau lakukan! Kembali prajurit ... lekas kembali!
Cahaya menutup tirai duka dalam sebuah doa fragme tertutup,
Ibu ... mereka mengkhianatiku
Mereka menusukku tanpa kusadari.
Â
Mozart berdawai berceloteh riang tentang sebuah buku
Rosario memudar berganti cawan suci abad pertengahan
Penutupku tersingkap, Apa yang harus kulakukan Romo?
....
Â
Prajurit ...!
Â
(2017/2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H