Mohon tunggu...
Dwi Lestari Wiyono
Dwi Lestari Wiyono Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja di industri Food and Beverage yang menyukai dunia kepenulisan

Dwi Lestari atau Dwi Lestari Wiyono adalah seorang Pekerja - Penulis – Sajak – Cerita, serta menjadi bagian dari NaDi Collection Series @nadicollectionseries (instagram akun) sebuah seni dalam tumbler. Dwi pun bisa dijumpai: Facebook : Dwi Lestari Wiyono (Dwi) Instagram: @dwilestariwiyono

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sepotong Kuas

22 November 2023   20:00 Diperbarui: 22 November 2023   20:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dwi Lestari Wiyono 

Oleh: Dwi Lestari Wiyono

Birunya langit mewarnai hatiku. Birunya langit membutakan ingatan, sekilas. Siapa aku ...? Dimana aku ...? Aku benar-benar tidak mampu untuk mengingatnya. Seorang pria asing datang padaku suatu ketika dan berkata bahwasanya ia mengenalku. Aku terpana dan berkata serta bertanya dalam hatiku,
Sungguhkah kau mengenalku?

Mikaela Aelo Joseph, itu sebuah nama indah yang diberikan ibu asuh padaku. Aku sebatang kara. Aku beranggapan.

Birunya langit menerpa wajahku. Birunya langit tanpa sempat aku menerkanya menyibak alam bawah sadarku. Aku seorang kasatria. Aku seorang petarung.
"Mikaela ... Mikaela, Apa yang sedang kau lakukan? Kemarilah ibu membutuhkan bantuanmu."

Perlu kau ketahui aku tumbuh besar tanpa seorang ayah. Aku tumbuh besar hanya bersama ibu Ratih Kasih, ibu asuhku.
"Nenek, Mengapa aku hanya mempunyai ibu Ratih sebagai ibuku? Apakah aku mempunyai ibu yang sebenarnya, seorang ibu yang melahirkanku?"

Nenek tidak pernah mengatakan yang sebenarnya mengenai ibuku. Siapa ia? Bagaimana rupanya? Maupun hal lainnya yang berkaitan tentangnya, entahlah. Dulu itu selalu menjadi pertanyaan besarku. Tentunya hanya sebatas pertanyaan besar yang mengendap, mengganjal sekaligus terendap di relung terdalam. Namun aneh, aku tidak mempermasalahkannya kini. Aku rasa, aku mengerti mengapa nenek melakukannya.
"Mikaela cucuku, kelak bila nenek berpulang pada Sang Pencipta rawatlah ibumu Ratih seperti ia merawatmu dahulu. Penuh kasih ... penuh kehangatan, penuh cinta."

"Nenek."

bersambung ..

(2021/2023)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun