Mohon tunggu...
Dwi Kurnia Ramadhan
Dwi Kurnia Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Institut Teknologi Sains Bandung

Saya merupakan mahasiswa di Institut Teknologi Sains Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

BPDPKS : Jembatan Menuju Net Zero Emission dan Penerimaan Negara Lebih Hijau!

24 Oktober 2024   13:12 Diperbarui: 24 Oktober 2024   13:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan 

Sebagai bagian dari upaya global untuk mengatasi perubahan iklim, Indonesia berkomitmen untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk mengelola dana hasil pungutan dari industri kelapa sawit, yang bertujuan mendukung pengembangan dan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit. 

BPDPKS memainkan peran penting dalam membantu pelaksanaan kebijakan pemerintah, mempromosikan praktik berkelanjutan, dan meningkatkan penerimaan negara. Artikel ini akan membahas bagaimana BPDPKS berkontribusi dalam mencapai target NZE melalui berbagai inisiatif dan dampaknya terhadap ekonomi serta lingkungan. 

Sinergi Antar Sektor dalam Mencapai Target NZE 

Sinergi antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci untuk mencapai target NZE. Dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), Indonesia menetapkan target penurunan emisi sebesar 31,89 persen dengan sumber daya nasional dan 43,2 persen dengan bantuan internasional. 

Seperti yang dilansir dari www.infosawit.com  (2023), BPDPKS berperan sebagai jembatan antara berbagai pemangku kepentingan dengan memfasilitasi kerja sama dan kolaborasi.

 Salah satu contoh sinergi ini terlihat dalam kolaborasi antara perusahaan-perusahaan kelapa sawit dan lembaga penelitian untuk mengembangkan praktik pertanian yang berkelanjutan. Hal ini penting untuk mengurangi emisi karbon dari proses produksi kelapa sawit, yang dikenal sebagai salah satu penyumbang utama deforestasi dan emisi gas rumah kaca di Indonesia. 

BPDPKS juga berkontribusi dengan memberikan pendanaan untuk proyek-proyek yang berorientasi pada keberlanjutan. Dengan lebih dari Rp 4 triliun yang dikelola oleh BPDPKS, dana ini dialokasikan untuk riset dan pengembangan teknologi baru yang dapat membantu mencapai NZE, seperti teknologi pemantauan emisi dan pengelolaan limbah. 

Dengan dukungan dana tersebut, berbagai inisiatif seperti penanaman pohon, rehabilitasi lahan, dan penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Inovasi Limbah menjadi Energi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun