Para CEO besar selalu meluangkan waktu dengan membaca buku. Orang berhasil selalu berilmu baik melalui membaca buku, ataupun lainnya. Ada perintah agama yang kurang lebih bermakna raihlah akhirat dengan ilmu raihlah dunia juga dengan ilmu. Maukah anak-anak Anda arahkan seperti para CEO dan orang yang telah sukses lainnya atau tidak?
"Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas." Mohammad Hatta.
Sebuah kutipan yang menggugah datang dari pahlawan bangsa, datang dari seorang Mohammad Hatta dapat menjadi cerminan kekuatan diri dan bangsa secara umum. Saat ini Indonesia menjadi negara dengan budaya membaca rendah jika dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika.
Namun, secara keseluruhan berdasarkan penulis Habiburrahman El Shyrazy dalam suatu acara di stasiun televisi mengungkapkan bahwa tradisi membaca anak Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan masa lalu.
Padahal, jika menilik manfaat membaca lebih dalam mungkin kita akan berpikir dua kali untuk meninggalkannya. Seperti para CEO yang sukses tidak lupa membaca untuk memperbarui pengetahuannya setiap hari. Misalnya, Warren Buffet seorang pengusaha sukses dan orang terkaya dunia selalu menyempatkan membaca koran lokal, nasional hingga internasional. Warren melakukan itu untuk mendapatkan perkembangan bisnis dan pasar baik lokal maupun internasional sehingga perusahaan yang dipimpinnya selalu tepat dalam menerapkan strategi bisnisnya. Langkah ini dilakukan juga seperti Bill Gates, mantan Presiden Amerika Obama, Jonah, dan CEO besar lainnya.
Bahkan, CEO yang terkenal super sibuk pun memiliki buku favorit yang memengaruhi setiap kesuksesannya. Katakanlah, seorang Steve Jobs pendiri Apple memiliki buku favorit dengan judul "The Innovator's Dilemma" karya Professor Clayton M Chirstensen. Diikuti oleh penerus Steve Jobs seorang Tim Cook membagikan buku kesayangannya berjudul "Competing Against Time: How Time-Based Competition is Reshaping Global Markets". Bahkan, CEO seperti Mark Zuckerberg menyelesaikan 23 judul buku dalam 12 bulan.Â
Itu adalah sekelumit kisah CEO yang telah merasakan manfaat membaca yang dapat dirangkum menjadi beberapa hal. Yang pertama, adalah membaca dapat menambah pengetahuan pembacanya apa pun jenis bukunya. Dengan bertambahnya pengetahuan, maka semakin bijaklah pembacanya dalam mengambil keputusan.Â
Manfaat lain yang dapat dipetik adalah membaca membuat hidup semakin produktif. Terbukti, seorang Steve Jobs dan Mark Zuckerberg beserta CEO besar lainnya sungguh dipengaruhi oleh buku bacaan mereka dalam mengelola kesuksesan mereka. Steve Jobs, dalam mengambil setiap keputusan tentang perusahaannya terinspirasi dari buku favoritnya. Mark pun dalam memahami kehidupan sosial pelanggan Facebook dia menghabiskan novel tentang kehidupan sosial. Berangkat dari kisah tersebut, membaca buku bukan hanya untuk pengisi waktu belaka, namun untuk mengembangkan keterampilan pembacanya.Â
Selain manfaat yang telah disebutkan masih banyak manfaat lain dari membaca. Aktivitas membaca baik melihat halaman buku, koran, majalah ataupun hanya sekadar membaca resep memiliki efek yang sama. Menurut Key Pugh, PhD dari Haskins Laboratories menceritakan penelitan dan pengalamannya tentang membaca yaitu membaca dapat meningkatkan kemampuan otak dalam hal bahasa, imajinasi, pembelajaran asosiatif sehingga dapat memacu kemampuan berpikir dan konsentrasi. Kemampuan berkonsentrasi dan berpikir tentu diperlukan dalam hidup ini agar mampu bertahan dan mencari solusi disaat masalah timbul.
Masih banyak lagi manfaat membaca yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Intinya adalah apapun kondisi kita, jangan lupakan membaca. Obyek bacaan bisa apa saja, mulai dari tata cara resep masakan hingga buku untuk meningkatkan skillsekalipun berat.
Jika kegiatan membaca bisa sedahsyat itu bagi pembacanya, maka bagaimana akibatnya jika meninggalkannya ? Untuk menjawab ini, ada kutipan menarik yang dapat kita jadikan renungan berikut kutipan tersebut.