Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok batal maju secara Independen sebagai calon Gubernur DKI Jakarta menimbulkan kontroversi karena di nilai tidak konsisten dengan apa yang dia mulai. Awalnya Ahok memilih untuk maju secara Independen dengan syarat mengumpulkan 1000 KTP penduduk DKI Jakarta dengan dibantu oleh “Teman Ahok”.
Seiring dengan makin dekatnya pemilihan Gubernur DKI Jakarta Ahok memutuskan untuk maju secara Parpol, dia diusung oleh PDIP dan mendapatkan dukungan langsung dari Megawati Soekarno Putri. Tentu saja hal ini banyak membuat masyarakat ataupun awak politik terkejut, bahkan di nilai lecehkan para relawan. Hal itu disampaikan Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro.
"Dia ini tidak konsisten, ini kayak melecehkan (relawan)," kata wanita yang akrab disapa Wiwi itu dalam sebuah diskusi, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016).Pasalnya, lanjut dia, Ahok kerap gembar-gembor akan maju melalui jalur perseorangan. Ia juga sempat deklarasi secara tidak langsung untuk maju melalui jalur perseorangan dengan dukungan "Teman Ahok". (JAKARTA, KOMPAS.com)
Dengan majunya Ahok secara Parpol tidak mengurangi semangat “Teman Ahok” dan tetap mendukung apapun yang dilakukan oleh Ahok.
Singgih mengatakan pertemuan Rabu ini menjadi kunci kepastian bagi seluruh pendukung Ahok. Teman Ahok merestui apa pun jalur yang dipilih Ahok. "Kami tak akan mengekang Pak Ahok," kata Singgih. "Sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana strategi memenangkan Pak Ahok dalam pemilihan mendatang."( Jakarta ,TEMPO.CO)
Majunya Ahok bersama Parpol seketika membuat para calon Gubernur DKI Jakarta mulai bermunculan. Diantaranya adalah Budi Waseso, Rizal Ramli, Tri Rismaharini, Sandiaga Uno, dsb. Bermunculan persaingan dalam menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Seharusnya jika memang para calon Gubernur mempunyai kualitas diri yang baik, tidak ada salahnya untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta demi mewujudkan kota Jakarta yang lebih baik lagi, menjadi seorang pemimpin tidaklah hal yang mudah apalagi mengemban amanah para rakyat. Siapapun yang menjadi Gubernur DKI Jakarta baik itu secara Independen ataupun Parpol tidak masalah yang terpenting adalah kontribusi apa yang diberikan kepada Jakarta, kinerja apa yang akan dipakai.
Nama : Dwi Kasih Marta . R
Nim : 07031181520036
Jurusan/Fakultas : Ilmu Komunikasi/FISIP
Mata Kuliah : Komunikasi Politik
Dosen Pengasuh : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc