Mohon tunggu...
Dwi Klik Santosa
Dwi Klik Santosa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis Dongeng Nusantara dan Menulis Apa Saja demi Memanja Kecintaan kepada Hidup yang Damai dan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenang WS Rendra di Era Soeharto

9 Agustus 2023   15:37 Diperbarui: 9 Agustus 2023   15:52 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

WS Rendra yang pernah dipenjara di Guntur dan dijejali tai, sebagaimana pernah diceritakan almarhum Bang Buyung (Adnan Buyung Nasution), diblack-list pula tidak boleh berpentas dan dibom amoniak ketika sedang berpentas di GBB Taman Ismail Marzuki adalah salah satu kejadian bagaimana paranoidnya pemerintahan Soeharto pada waktu itu.

Dan banyak lagi saya rasa, para tokoh pejuang kita di era orde baru yang mengalami represi dan kepengecutan seorang penguasa tertinggi yang beritikad memertahankan status quo kekuasaan, sehingga harus menggunakan kekuatan militeristik yang keras dan jahat untuk meredam kritik dan protes kepada rezim tangan besinya.

Jika bukan seorang rezim yang ganas dan telengas dalam memerintah bangsa ini, lalu untuk apa harus banyak korban dan lalu muncul para pejuang demokrasi, baik melalui jalur kesenian, politik, hukum dan kebudayaan.

32 tahun berkuasa, tentunya sebuah logika yang masuk akal. Jika tidak dilengserkan dengan perjuangan hebat, tentunya akan rumit mengurai makna "demokrasi" itu di negeri ini.

Siapa berani bermimpi di zaman orba pada waktu itu ingin menjadi presiden, atau sebuah keinginan hendak mendirikan partai baru semisal?

Jangankan begitu, hanya mengkritik dalam joke ringan saja tentang kebijakannya yang otoriter itu, tanpa proses yang semestinya, langsung harus diredam dengan represif.

Kecuali bagi para penjilat-penjilatnya, tentunya akan aman dan nyaman bersama derak dan gerak keputusan dan kebijakannya. Jika seandainya kemudian sang rezim kini ingin dinobatkan dengan gelar pahlawan nasional sebagaimana pernah menjadi wacana, waaaa .... tentu menjadikan friksi.

Kalau Soeharto dianggap sebagai pahlawan, lalu bagaimana nilai, arti dan makna perjuangan seorang Rendra yang selama ini getir dan kenyang penderitaan semasa menjalani hidup sebagai seniman memerjuangkan cinta dan kecintaan pada hidup semasa zamannya si senyum maut itu berkuasa?

(Dwi Klik Santosa)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun