Mohon tunggu...
Dwiki Setiyawan
Dwiki Setiyawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#Blogger #Solo #Jakarta | Penyuka #Traveling #Sastra & #Politik Indonesia| Penggiat #MediaSosial; #EventOrganizer; #SEO; http://dwikisetiyawan.wordpress.com https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan http://twitter.com/dwikis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Karya Seni: Cerpen Anton Chekhov

9 April 2011   01:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:59 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pendek (cerpen) Sebuah Karya Seni, karya pengarang kenamaan Rusia, Anton Chekhov ini, terjemahan dari A Work of Art (1886). Termaktub dalam antologi cerpen Anton Chekhov: The Early Stories 1883-1888, dengan editor Patrick Miles dan Harvey Pitcher. Diterbitkan oleh Macmillan Publishing, New York, pada 1982.

Terbitan selanjutnya dengan pengarang yang sama di atas, pada 1994. Kali ini diterbitkan oleh Oxford World's Classics dengan titel Anton Chekhov Early Stories. Cerpen Anton Chekhov, Sebuah Karya Seni, dalam terbitan Oxford University Press ini berjudul The Object d'Art.

Sebagaimana pernah saya ulas sekilas di posting sebelumnya, Belajar Humor Cerdas dan Satir dari Antologi Cerpen Anton Chekhov, --memuat sebuah cerpen bertajuk Orator Ulung-- "Acapkali Chekhov menulis penuh dengan unsur parodi dan satir yang dibumbui humor kelas tinggi dan main-main serta olok-olok yang pada gilirannya membentuk genre tersendiri yang kemudian dikenal dengan 'Chekovian'. Kejelian dan ketajaman menangkap fenomena sosial aktual yang remeh-remeh, merupakan unsur sangat penting dan mendasar dari cerpen-cerpennya."

Lebih daripada itu, Chekhov senantiasa melahirkan unsur tiba-tiba (element of surprise) yang kadang tidak kita sangka-sangka. Ibaratnya pengemudi bus kota, Chekhov terkesan semaunya sendiri menginjak rem secara tiba-tiba dalam kecepatan tinggi. Sehingga pembaca yang tengah menikmati cerpennya acapkali terhenyak dan geleng-geleng dibuatnya.

Sekalipun cerita pendek Sebuah Karya Seni yang akan segera pembaca nikmati ini dibuat pada Abad ke-19, gagasan utama yang Chekhov ungkapkan rasanya masih aktual dengan kondisi kekinian kita, bangsa Indonesia. Ia mengolok-olok masyarakat yang terbelah dalam dua pandangan dalam menginterpretasikan sebuah karya seni (dalam hal ini patung tempat lilin berbentuk dua orang gadis dalam pose menantang).

Dialog-dialog yang tersaji pada cerpen Sebuah Karya Seni karya Anton Chekhov ini, niscaya akan merangsang pikiran kita untuk setuju atau tidak setuju dalam menginterpretasi karya seni. Sekalipun sublim, nampak kecenderungan Anton Chekhov atas masalah ini.

Oya, bagi pembaca yang menyukai cerpen-cerpen klasik dari pengarang-pengarang kenamaan dunia, saya rekomendasikan situs http://www.classicreader.com untuk dijadikan rujukan. Lumayan lengkap koleksi cerpennya, anda tinggal browsing berdasar indeks judul atau pengarangnya. Dari abjad A hingga Z.

Kini saatnya saya suguhkan cerita pendek (cerpen) Sebuah Karya Seni dari Anton Chekhov. Sebagai bacaan ringan di akhir pekan. Selamat menikmati.

***

Sebuah Karya Seni

Sembari mengepit bungkusan ‘Stock Exchange Gasette’ Nomor 223 dengan hati-hati, Sasha Smirnov (seorang anak tunggal) bersungut-sungut memasuki kamar praktek dokter Koshelkov.

“Wah, kawan muda saya!” dokter itu menyambutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun