Mohon tunggu...
Dwiki Setiyawan
Dwiki Setiyawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#Blogger #Solo #Jakarta | Penyuka #Traveling #Sastra & #Politik Indonesia| Penggiat #MediaSosial; #EventOrganizer; #SEO; http://dwikisetiyawan.wordpress.com https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan http://twitter.com/dwikis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muda Wangi Parfum, Tua Bau Balsem

19 November 2009   09:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:16 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_3084" align="alignleft" width="300" caption="Parfum Perempuan (http://www.kapanlagi.com)"][/caption]

SEKIAN lama tak sua, pada sore hari beberapa bulan lalu, di pintu masuk utama Plaza Senayan (PS), seorang perempuan muda dengan pandang menunduk tergopoh-gopoh lari kecil keluar dari dalam mobil. Beberapa anak tangga dia tapaki, kepalanya pun mendongak diantara kerumunan orang yang tengah menunggu kendaraan. Wangi parfumnya semerbak. Tercium aroma rosemary khusus buat perempuan yang energik, keras, berani dan menyukai petualangan. Ia kaget melihat saya.

"Oh Mas Dwiki. Apa kabar mas?" ujarnya sembari mengulurkan tangan. Saya sambut uluran tangannya. Hangat. Jari-jemari lentiknya itu beberapa saat saya genggam.

"Baik dan Sehat Izzah (bukan nama sebenarnya). Gimana dengan kamu?"

"Baik juga. Senang Izzah ketemu mas Dwiki disini," ujarnya menyunggingkan senyum.

"Yuk kita mojok sambil ngopi bareng mas!"

Berjalan beriringan, kami pun bergegas menuju kedai kopi Sta---cks yang berlokasi di barat daya PS. Senja yang mulai turun menampakkan wujudnya. Diantara lalu lalang kendaraan di jalan raya depan kedai kopi, dan bayang-bayang muram pejalan kaki di atas trotoar, kami mengambil tempat duduk di luar kedai. Persis di sebalah pintu samping keluar masuk kedai kopi itu. Hanya berbatas dinding kaca.

"Pesan Kopi apa?"

"Apa yang mas suka, Izzah juga suka, " ujarnya mengulas senyum.

Saya segera menuju kasir, dan beberapa saat dua cangkir Caramel Macchiato tersaji. Sembari menyeruput secangkir minuman itu, potongan-potongan mozaik kenangan akan Izzah pun terlamun...¹. Lamunan akan perempuan dihadapan saya ini buyar manakala sekonyong-konyong Izzah meminta pendapat sesuatu hal.

"Menurut mas Dwiki. Gimana dengan penampilan Izzah sekarang dengan yang mas kenal selama ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun