Pada bagian penutup tulisan Blogger Lebih Pro Jokowi JK daripada Prabowo Hatta, saya menarikan jari jemari, "Oya, terkait acara Jokowi Ngobrol Bareng Netizen di Hotel Lumere Senin 26 Juni 2014 lalu, sekonyong-konyong seorang Kompasianer, Topik Iravan “nyelonong” ke panggung tanpa berembuk terlebih dahulu dengan admin Kompasiana, Iskandar Jet yang hadir di acara malam itu. Penampilannya mengecewakan para Kompasianer yang hadir di acara itu. Ditertawakan dengan nada sinis oleh hadirin yang hadir. Padahal ia musti tampil bareng Andrew Darwis (pendiri KasKus), Nukman Luthfie (tokoh media sosial) dan sebagainya . Naga-naganya, ternyata Topik Iravan pendukung Prabowo-Hatta. Lantaran ia termasuk salah satu pengirim naskah buku tentang Prabowo-Hatta yang urung diterbitkan. Benarlah kata MC acara itu, Rene Suhardono, berarti ada penyusup di acara Jokowi Ngobrol Bareng Netizen. Hehehe."
Tak urung goresan di atas memantik rekan Topik Irawan membubuhkan komen agak panjang yang saya publikasi di Kompasiana tersebut. Terhadap kritik yang saya alamatkan padanya itu Topik mengatakan bahwa ia tak pernah meminta ketika MC (Rene Suhardono - red) meminta tunjuk tangan lantaran ia beralasan duduk di barisan depan.
Selanjutnya soal "penyusup" di acara Jokowi Ngobrol Bareng Netizen, ia berdalih, "Mengenai soal penyusup, walau saya memang pada akhirnya memilih Prabowo, saya datang secara sah dan teregistrasi di daftar hadir. Kalau penyusup itu kan diam-diam, saya datang ya sebagai kompasianer. Itu aja kok. Salam."
Sementara itu, disamping komen ternyata pantun berbalas pantun eh posting berbalas posting. Topik Irawan segera membuat klarifikasi melalui tulisan di lapak Kompasiana bertajuk "Saya Datang Karena Diundang Kompasiana". Di tulisan tersebut, ia menulis alasan-alasan hadir di Jokowi Ngobrol Bareng Netizen sedari A hingga Z.
Saya pribadi tidak menyalahkan Topik Irawan yang bersemangat tunjuk jari "mewakili" Kompasiana di acara Jokowi Ngobrol Bareng Netizen tersebut. Barangkali itu juga kesalahan panitia acara yang sebelumnya tidak koordinasi dengan admin Kompasiana bahwa akan ada sesi salah satu perwakilan Kompasiana berbicara di atas panggung. Hanya saja, sebagai Kompasianer (barangkali juga yang kala itu hadir) kecewa lantaran Topik kurang menguasai persoalan yang berkaitan dengan netizen.
Di panggung saat itu Topik Irawan duduk lesehan bersama bos KasKus, Andrew Darwin dan salah seorang dedengkot media sosial Indonesia, Nukman Luthfie. Saat MC Rene Suhardono menanyakan soal situs KasKus, Topik bingung menjawabnya. Menandakan ia belum pernah tahu tentang situs forum/komunitas terbesar di Indonesia tersebut. Ini kan cukup membuat Kompasianer lain kecewa dengan ketidaktahuan tersebut?
Demikian pula saat ditanya soal dukungannya terhadap capres, Topik pun ragu-ragu menjawab Jokowi (padahal itu jelas acara tentang Jokowi), sehingga membuat ruangan gaduh. Hingga MC minta penegasan, "Anda itu sebenarnya mendukung siapa?" Hadirin tertawa atas keluguan jawaban Topik tersebut, dan bahkan di barisan belakang ada yang menyeletuk: penyusup! Sebagai catatan, MC Rene Suhardono dalam upayanya menggairahkan forum sembari menunggu kedatangan Jokowi acap berkelakar soal penyusup. "Netizen yang hadir disini tidak ada yang penyusup kan?" tanya dia beberapa kali yang membuat hadirin tertawa mendengarnya.
Terus terang saja penampilan Topik Irawan di acara Jokowi Ngobrol Bareng Netizen tersebut mengecewakan. Hemat saya, apabila kita di suatu acara apapun tidak menguasai masalah, ya jangan coba-coba memberanikan diri tampil di depan publik. Niscaya akan mengalami demam panggung. Alasan Topik lantaran berada di barisan depan kurang kuat, karena yang saya tahu saat itu ada beberapa Kompasianer juga duduk di barisan depan. Sebelum acara dimulai saya menyaksikan sendiri ia bercengkerama dengan Kompasianer lain.
Selanjutnya, benar adanya Topik Irawan datang secara sah dan teregistrasi di daftar hadir. Akan tetapi, forum Jokowi Ngobrol Bareng Netizen tersebut bukan acara biasa. Dalam pandangan saya itu forum politik. Panggungnya Jokowi, dan yang hadir dalam rangka menebalkan dukungan buat capres yang didukungnya. Dengan demikian, tatkala Topik ditanya MC tentang dukungannya terhadap capres dan menjawab ragu-ragu, sampai ditanya penegasan ulang oleh MC, mengindikasikan ia kurang pas tampil di panggung. Pada hakikatnya ia, the wrong man in the right place. :-)
Di dalam tulisan balasan, ia menyinggung soal Iskandar Jet. "... diartikel Mas Dwiki disebutkan kekecewaan Bang Isjet karena saya hadir dipanggung juga disebutkan penulis." Kalimat ini saya kira memutarbalikkan fakta. Saya jelas tidak menulis kata-kata kekecewaaan admin Kompasiana. Hanya saya menyarankan sebaiknya, ...ke panggung seyogyanya berembuk terlebih dahulu dengan admin Kompasiana, Iskandar Jet yang hadir di acara malam itu.