Diam-diam, tanpa publikasi besar-besaran Inge ternyata jualan mainan anak dan perlengkapan bayi secara online. Tak perlu ia promosi melalui Kompasiana. Ia sangat yakin, tanpa mencantumkan situs online bisnisnya di profil atau komentar-komentar di postingan Kompasiana, bisnis online-nya akan jalan terus. Ck… ck… ck. Pantaslah Inge tak pernah berkeluh-kesah tentang biaya studinya di luar negeri. Dalam pengamatan saya, andai ada beberapa item barang yang ditawarkan pada situs online-nya terjual setiap harinya, koceknya sudah cukup tebal. Toko online-nya diberi nama Toko Inge. Ia menjual dan me-display mainan anak sejak masih bayi merah lahir dari rahim, anak bawah tiga tahun (batita), bawah lima tahun (balita) hingga menginjak sekolah dasar (SD). Sementara itu, perlengkapan bayi dan anak yang dijual Inge cukup beragam. Mulai dari bantal guling khusus bayi, perlengkapan renang anak, ayun-ayunan, kursi khusus untuk makan anak, baby bather (penahan bayi saat dimandikan) hingga stroller (kereta dorong). Mau tahu harga-harga mainan anak dan perlengkapan bayi dimaksud? Ada yang seharga puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Produk terlaris pada Toko Inge adalah Teether Books seharga Rp 72 ribu per buahnya. Ini adalah mainan bayi berbentuk buku. Buku mainan bayi ini didisain untuk membangkitkan selera membaca bayi semenjak dini. Tiap halaman dirancang dengan baik: halaman kain gemerisik dan berbunyi. Bagian pinggirnya ada gigitan bayi dengan 3 tekstur untuk gusi-gusi bayi. Sekarang marilah kita lihat screenshot dari Toko Inge Online dimaksud:
[caption id="attachment_91369" align="alignnone" width="692" caption="Toko Inge Online"][/caption]
***
Pembaca, mohon maaf, Inge yang sedang kita bicarakan ini bukanlah Inge Dudul Kompasiana dengan URL http://www.kompasiana.com/kekasih_tuhan. Kisah di atas Inge yang lain. Kebetulan namanya sama.
Inge Dudul Kompasiana pastilah tidak sempat berjualan mainan anak dan perlengkapan bayi secara online. Kalaupun ia online, ia hanya mampu jualan komentar khas: hahahahahahahahahahaha yang acapkali melewati kotak komentar postingan.
Satu-satunya yang paling mungkin jika Inge Dudul Kompasiana berbisnis online, yakni jualan pernak-pernik atau mercahandize kesebelasan Liverpool Inggris. Lantaran memang di kota Liverpool itulah ia kini sedang menyelesaikan studi, dan ia betul fans fanatik kesebelasan Liverpool. Kabar yang saya dengar sayup-sayup, Inge Dudul ini pernah menunggui bintang Liverpool Steven Gerard di luar toilet selepas pertandingan, hanya sekedar ingin meminta kostum yang dikenakan Gerard.
Layaknya sinetron-sinetron televisi swasta kita yang mencantumkan ketentuan bahwa jika ada kesamaan nama atau peristiwa merupakan kebetulan belaka, maka demikian pula akhir tulisan ini. Sampai jumpa dengan cerita ringan lainnya....
*****
Saya tidak tahu siapa gerangan pemilik Toko Inge Online, dan tidak ada maksud untuk promosi. Apabila penasaran, silakan klik tautan ini http://tokoinge.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H