[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Rakyat ialah Kita Beragam Suara di Langit Tanah Tercinta (http://www.kompas.com)"][/caption]
SALAH satu puisi wajib yang acapkali dilombakan dan dibacakan menjelang atau saat Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus, yakni puisi Rakyat karya Hartojo Andangdjaja. Puisi tersebut memang menggigit. Memiliki kedalaman makna dan suasana, serta yang pasti mengedepankan pesan bahwa "rakyat merupakan sumber kedaulatan dan cikal bakal bagi tegak dan berdirinya negara." Namun tahukah pembaca, bagaimana proses lahirnya ilham pada puisi Rakyat karya Hartojo Andangdjaja tersebut?
Sebelum saya memaparkan proses kreatif lahirnya ilham puisi ini, terlebih dahulu kita resapi bait-bait puisi karya Hartojo Andangdjaja dimaksud. Sebuah puisi yang amat relevan dengan situasi nasional yang kita hadapi hari-hari ini...
RAKYAT
hadiah di hari krida
buat siswa-siswa SMA Negeri
Simpangempat, Pasaman.
Rakyat ialah kita
jutaan tangan yang mengayun dalam kerja
dibumi tanah tercinta
jutaan tangan yang mengayun bersama
membuka hutan lalang jadi ladang-ladang berbunga
mengepulkan asap dari cerobong pabrik-pabrik dikota
menaikan layar, menebar jala
meraba kelam ditambang logam batubara
Rakyat ialah tangan yang bekerja