Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memonitor langsung kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Morotai Utara sebagai salah satu wilayah 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal), dengan menerjunkan tim ke lapangan, Rabu-Jumat (20-22 Desember 2017).
Salah satu lokasi yang dikunjungi yaitu Agen Penyalur Minyak Solar (APMS) "Dua Putra Rizki" Desa Kenari Kecamatan Bere-Bere Morotai Utara (21/12). Letak APMS ini salah satu wilayah paling utara di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina. Ditempuh perjalanan darat selama 2 jam untuk jarak 80 km dari Daruba di Morotai Selatan.
Monitoring BBM ini, menurut Diram dari BPH Migas, untuk memastikan dan menjamin ketersedian BBM dengan satu harga menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2018.
"Kami dari BPH Migas melakukan monitoring ini sebagai salah satu pengawasan agar distribusi BBM di wilayah terpencil ini benar-benar dinikmati masyarakat," kata Diram.
Terkait BBM Satu Harga, di APMS ini untuk jenis premium diberlakukan harga Rp 6.450 per liter sedangkan solar Rp 5.150 per liter. Dengan demikian, tarif yang berlaku tersebut sama dengan daerah-daerah lainnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah mencanangkan program BBM satu harga yang mulai diterapkan mulai 1 Januari 2017. Dengan begitu harga BBM untuk jenis Premium penugasan, minyak tanah dan solar subsidi akan sama di seluruh wilayah Indonesia.
Selain Morotai Utara, tim BPH Migas juga melakukan monitoring BBM, pra dan pasca Natal secara serentak di belasan daerah lainnya. Wilayah lainnya adalah Simanggiris (Nunukan, Kalimantan Utara), Tanjung Palas (Bulungan, Kalimantan Utara), Puring Kencana (Kapuas Hulu, Kalimantan Barat), Sajingan Besar (Sambas, Kalimantan Barat), Karimun Jawa (Jepara, Jawa Tengah), Ra'as (Sumenep, Jawa Timur), Nusa Penida (Klungkung, Bali).
Daerah selanjutnya adalah Wangi Wangi (Wakatobi, Sulawesi Tenggara), Wamoni Barat (Kepulauan Konawe, Sulawesi Tenggara), Liang (Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah), Melonguane (Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara), Labuhan Badas (Sumbawa, NTB), Weda (Halmahera Tengah, Maluku Utara), Moswaren (Sorong Selatan, Papua Barat), dan Supiori (Kepulauan Aruri, Papua).
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H