Mohon tunggu...
Dwiki Setiyawan
Dwiki Setiyawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#Blogger #Solo #Jakarta | Penyuka #Traveling #Sastra & #Politik Indonesia| Penggiat #MediaSosial; #EventOrganizer; #SEO; http://dwikisetiyawan.wordpress.com https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan http://twitter.com/dwikis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pergelaran Spektakuler Kompas TV Simfoni Semesta Raya Inspirasi Indonesia

10 September 2011   05:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spektakuler! Demikianlah kesan tepat untuk menggambarkan semarak pergelaran musik bertajuk Simfoni Semesta Raya dalam rangka peluncuran Kompas TV, Jumat (9/9/2001) malam, di Balai Sidang Jakarta (Jakarta Convention Center). Kesan spektakuler tersebut nampak dari segala sisi. Mulai dari seribu lebih undangan yang hadir memadati Plenary Hall, tata panggung dengan permainan dan siraman cahaya lampu warna-warni memukau, sebuah layar raksasa di belakang panggung dan dua layar lainnya di sisi kiri dan kanan tribun penonton dengan tampilan gambar dan scene kualitas tinggi, puluhan penyanyi dan musisi papan atas yang ditampilkan dengan vokal khas dan talenta masing-masing, penampilan para penari maupun sri panggung lainnya yang menggambarkan keanekaragaman budaya bangsa dan sebagainya. Tidak berlebihan bila pertunjukan musik selama kurang lebih tiga jam itu merupakan semangat Inspirasi Indonesia.

Semangat Inspirasi Indonesia yang menjadi semboyan Kompas TV di atas, dengan untaian kalimat indah digambarkan Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama melalui tayangan video di tiga layar raksasa Plenannary Hall. Dengan vocal suara terukur dan jelas serta pengungkapan puitis, Pak Jo, demikian panggilan akrabnya, mengatakan, “Lautan biru yang terhampar luas, belantara yang tak terbatas, warisan budaya luhur, hingga gemulai tari dengan iringan musik tradisional turut merajut nusantara. Segala pesona Indonesia tak pernah habis untuk digali oleh anak cucu dan keindahan yang terpapar menjadi modal bagi pembangunan serta pembaharuan.”

Pada bagian lain, Jakob Oetama menandaskan bahwa agar potret keluhuran bangsa kelak menjadi inspirasi bagi Indonesia maka diperlukan kerja keras, dan tidak bisa hanya dengan berdiam diri serta berpangku tangan. Lebih lanjut dikemukakan Jakob Oetama, sekalipun berbagai gejolak mewarnai perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi bangsa ini mampu bertahan dan terus melakukan perubahan.

"Berpijak pada kebenaran, mengesampingkan perbedaan, serta mengedapankan keluhuran bangsa demi Indnesia baru, kita menggali relung nilai luhur yang dimiliki bangsa. Menatap masa depan, untuk sebuah intisari pembaharuan. Karena anda, kita, adalah inspirasi Indonesia,” tandasnya.

***

Nuasa keindonesian menyergap dan terasa sedari awal pertunjukan. Pergelaran musik Simfoni Semesta Raya dibuka dengan gesekan biola merdu oleh Clarissa Tamara. Berbalut gaun putih dengan rambut terkepang rapi, gadis mungil yang cantik mempesona dan menggemaskan ini melantunkan lagu “Bagimu Negeri” karya Koesbini. Tak lama berselang, lirik-lirik lagu itu dengan lembut penuh penghayatan dinyanyikan oleh paduan suara anak-nak Bina Vokalia Pranadjaja dengan iringan orkestra pimpinan Erwin Gutawa.

Pada latar panggung tatkala Clarissa Tamara menggesek biola, tersaji fragmen kehidupan sehari-hari ‘wong cilik” Indonesia dengan semangat kerja kerasnya yang pantang menyerah. Hilir mudik fragmen dengan koreografi tertata apik ini antara lain: senyum ramah dan ikhlas tukang sayur dengan gerobaknya, keceriaaan mbok-mbok penjual jamu gendongan, para nelayan yang bahu-membahu menarik jala ikan di lautan lepas, para petani yang mencangkul sawah dan lain-lain. Dari penampilan latar tersebut, kesan yang menggores di benak para penonton: mereka tengah menabur benih kehidupan untuk hari depannya. Betapapun kerasnya roda kehidupan yang dijalani.

Seolah belum hilang dari pendengaran alunan musik pembuka dari Clarissa Tamara dan paduan suara Bina Vokalia, sekonyong-konyong muncul di panggung dua penyanyi muda bertalenta prima, Ratnakanya Pinandita dan Gita Gutawa. Duet ini mendendangkan lagu “Simponi Raya Indonesia” ciptaan Guruh Soekarnoputra.

Agar pembaca dapat lebih menyelami tema pergelaran Simfoni Raya Semesta Inspirasi yang dihelat Kompas TV ini, mari kita simak lirik “Simponi Raya Indonesia” berikut:

Indonesia irama denyut nadimu detak-detak jantungmu bertalu berpadu satu menggubah lagu simfoni raya Indonesia

Indonesia alunan laut nan permai belaian bayu lalu membuai merayu sukma mengundang rasa damai dan cinta Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun