Walau kepolosan tubuh Juli pernah saya lihat dengan mata telanjang, juga ritualnya sebelum mengguyur tubuh dengan gayung, anehnya sikap dalam pergaulan keseharian biasa-biasa saja. Seolah tak pernah ada kejadian istimewa di antara kami. Hingga lantaran sesuatu dan lain hal kami berpisah.
***
Kisah di atas hanyalah sepenggal pengalaman hidup saya dari sederet pengalaman lain yang unik. Tidak sembarang orang punya nyali melakukannya. Dan barangkali juga ada rasa was-was dianggap sebagai kurang normal. Apalagi bila ketahuan, bukan?
Namun sebagai suatu pengalaman masa muda yang tidak berkelanjutan, kisah di atas tetap suatu pengalaman berharga di masa-masa muda kita yang singkat. Dengan demikian, saya berkeyakinan bahasa pengalaman adalah yang paling dapat dipercaya.
*****
Posting Sebelum Ini:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H