Satu dekade sudah XL setia bersamaku. Walau engkau hanya kartu chip mungil di gadget handphone yang tlah beberapa kali berganti, engkau masih seperti yang kukenal dulu: xlalu setia menemaniku dalam suka cita dan duka cita. Memang kuakui bentuk fisikmu kecil, namun sejujurnya kuakui pula engkau berjasa besar dalam ayunan langkah hidup dan kehidupanku.
Engkau telah ikut menorehkan deretan tonggak prestasi di dalam perjalanan yang kutempuh selama ini, juga catatan satu dua kegagalan, namun aku takkan pernah menyesali kebersamaan denganmu, XL, sayangku.
Dalam rentang waktu satu dekade itu, aku memperhatikan perkembangan dirimu, XL-ku. Dari hanya kuat sinyal di kota-kota besar dan sedang nan ramai hingga engkau bisa merambah kampung-kampung di pelosok nan sunyi se-antero negeri. Perlahan... namun engkau pasti. Bukan sekedar menebar janji, namun engkau memanen bukti.
Aku masih ingat, XL-ku... dulu tatkala aku pulkam (pulang kampung) lebaran ke Yogyakarta, di sebuah desa Jalan Raya Imogiri Timur Bantul, sinyal cintamu tidak ada. Untuk berkomunikasi dengan sahabat dan kerabatku, aku musti ke kota: menemukan sinyal cintamu yang malu-malu tapi mau.
Engkau tahu akan kekurangan itu, dan segera bangkit berbenah. Beberapa selang kemudian, sinyal cintamu kutangkap. Kubekap, kutimang-timang, kugendong, kucium laksana kekasih yang lama pergi entah ke mana. Walau kala engkau bersuara, nampak tergagap-gagap. Aku tahu lantaran kita berada di pelosok desa, sayangku. Hanya saja kemudian, kuakui perjuanganmu membuahkan hasil. Di desa yang tlah kusebutkan di atas, kini manakala engkau bersenandung: suaramu bening lagi kuat bertenaga bagaikan aliran dan gemericik air pancuran samping rumahku.
Aku juga menjadi saksi, XL-ku. Betapa dalam rentang satu dekade itu, pesaing-pesaingmu datang silih berganti merayu diriku. Agar aku berpaling darimu. Meninggalkanmu. Mulai bujuk rayu cakupan, tarif, dan pernak-pernik yang mengiringi dari pesaingmu... amboi sayang, itu semua tidak menggoyahkan dan melunturkan rasa cinta bersamu, XL-ku.
Satu dekade... oh sepuluh tahun yang terasa sekejap mata dalam suka cita dan duka cita, engkau, XL-ku, riang gembira dan menari-nari menemani hari-hari panjangku. Setia hingga terakhir... di dalam keyakinan.
Dariku Dwiki Setiyawan 081 875 87** untukmu, XL tercinta. Guna berbagi cerita tentang XL pada sahabat-sahabatku.
*****
Tulisan ini bukan iklan lho, namun dimaksudkan untuk mengikuti kuis di Blog CEO XL Hasnul Suhaimi.
Sumber Ilustrasi Gambar: