[caption id="attachment_4493" align="alignleft" width="241" caption="Prof DR Nurcholish Madjid (Photo by Dwikis)"][/caption]
Posting dengan titel "Yang Dapat Memecahkan Masalah Adalah Ilmu" di blog Kompasiana kali ini cukup spesial, lantaran pembaca tidak saya paksa memelototi teks demi teks yang terpampang. Hanya cukup dengan mengklik gambar yang tersaji di bawah nanti, suatu horizon pengetahuan sudah tergenggam di tangan. Pula semoga mengendap di langit pikiran.
Posting ini merupakan artikel cukup lama dari cendekiawan muslim Indonesia terkemuka, almarhum Prof DR Nurcholish Madjid. Kala itu (tahun 2000) menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina Mulya --belakangan kata 'Mulya' dihilangkan. Satu hal yang ingin saya garisbawahi dari artikel ini, mensitir pendapat Nurcholish Madjid, umat Islam Indonesia hingga kini masih pada taraf konsumen.
Bagaimana penjelasan terkait soal umat Islam Indonesia yang masih pada taraf konsumen di atas, simak saja artikel 'Yang Dapat Memecahkan Masalah Adalah Ilmu'. Artikel saya petik dari jurnal HMInews Nomor 3, Tahun I, 30 Januari 2010. Sudah sepuluh tahun berlalu, namun substansi masalah yang dikemukakan Nurcholish Madjid itu masih relevan, dan memiliki pijakan kuat bagi generasi kini di era digital ini.
Klik dua gambar berikut, dan selamat membaca....
[caption id="attachment_4494" align="alignnone" width="400" caption="Part 1: Yang Dapat Memecahkan Masalah Adalah Ilmu"]
Tetapi dalam banyak hal, amar ma'ruf lebih sulit dari nahi munkar. Karena nahi munkar itu cukup dengan semangat, sedang amar ma'ruf perlu ilmu. Umat Islam jadinya selalu didiskualifikasi karena kekurangan ilmu...
[caption id="attachment_4495" align="alignnone" width="400" caption="Part 2: Yang Dapat Memecahkan Masalah Adalah Ilmu"]
*****
hanya berselang beberapa menit, posting di atas telah terpublikasi lebih awal di Dwiki Setiyawan's Blog.
