Mohon tunggu...
Dwi Kartika Buhairah
Dwi Kartika Buhairah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

saya tertarik menulis mengenai berita update teknologi kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menilik Pengaruh Kecerdasan Buatan (AI) terhadap Etika pada Tenaga Kesehata dan Tenaga Medis di Bidang Kesehatan Digit

6 Januari 2025   15:20 Diperbarui: 6 Januari 2025   15:16 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

AI bidang medis digital mencakup CT scan, RME, X-ray, dan banyak lainnya yang meniru pemahaman, pemrosesan, dan menghasilkan komunikasi antarmanusia. Sangat penting bahwa risiko buruk wajib dicermati saat menggunakan AI, baik untuk mendapatkan informasi kesehatan, sebagai alat pendukung keputusan medis, atau bahkan untuk meningkatkan kemampuan diagnostik dokter saat sumber daya yang terbatas, untuk menjaga kesehatan dan mengurangi ketidaksetaraan layanan medis. Adanya AI bisa menyebabkan penurunan etika tenaga medis dan tenaga kesehatan.

AI digunakan untuk mendukung tenaga medis dalam proses pengambilan keputusan klinis, terutama dalam menganalisis data medis yang kompleks dan rumit. Dengan kemampuan untuk mengolah data dalam jumlah yang besar dengan cepat, AI memungkinkan para profesional kesehatan untuk melakukan diagnosis lebih tepat dan cepat. Hal ini tentu dapat membantu para tenaga medis untuk melakukan diagnosis dini dan merencanakan perawatan yang lebih efektif kepada pasien.

Pengaruh positif:

Mendukung profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Jika kecerdasan buatan dapat diregulasi dengan baik, akan menjadi jaminan bahwa inovasi teknologi tidak hanya mengedepankan efisiensi, tetapi juga menghormati hak dan martabat pasien.

Pengaruh Negatif:

regulasi penggunaan AI harus memastikan keamanan pasien, privasi data, dan akurasi alat yang digunakan. Terutama masalah privasi data pasien yang sangat krusial, kerja sama dengan AI dapat meningkatkan potensi kebocoran data, terutama jika standar keamanan yang diterapkan oleh masing-masing pihak tidak konsisten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun