Mentari harapan di cakrawala keluarga.
Tangismu membelah kelam malam,
Mengumandangkan janji masa depan.
Langkahmu kecil, namun bergemuruh,
Menapaki jalan belum terjamah.
Matamu berbinar, penuh tekad,
Memikul impian seisi rumah.
Bahu mungilmu menanggung gunung,
Harapan orangtua, mimpi leluhur.
Kau bintang utara bagi adik-adikmu,
Penunjuk arah di lautan hidup.
Namun, wahai putri sulung nan perkasa,
Jangan biarkan beban ini melenyapkan sinarmu.
Ingatlah, kau bukan hanya wadah harapan,
Tapi jiwa merdeka dengan mimpi sendiri.
Biar harapan menjadi sayap,
Bukan belenggu yang memasung.
Terbanglah tinggi, sang perintis,
Melampaui batas langit dan angan.
Karena dalam dirimu mengalir,
Kekuatan para pendahulu.
Dan dalam setiap tarikan nafasmu,
Terukir kisah masa depan yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H