Termasuk juga dari cara seseorang melihat dan menilai secara positif. Orang-orang yang berpikir positif akan mengubah situasi-situasi dan kondisi yang pesimis menjadi optimis. Sebaliknya dengan orang-orang yang berada di dalam kondisi yang negatif maka akan selalu memiliki sifat pesimis. Dari sifat pesimis inilah yang dapat membawa keadaan psikis yang buruk bagi orang tersebut. Contohnya seperti kesedihan, ketakutan, kecemasan serta ketidak berdayaan untuk menjalani hidup.
Gilbert dan Orlick, mengatakan bahwa memiliki pemikiran positif membuat seseorang lebih tenang dan lebih baik dalam mengendalikan stress daripada sebelumnya. Dalam pandangan psikologis seseorang yang berada di dalam keadaan berpikir positif akan menghasilkan ketenangan, kebahagiaan, serta dipenuhi dengan rasa optimisme dan dapat menerima harga diri secara penuh, sehingga dapat mengambil hikmah-hikmah dari suatu peristiwa yang terjadi diluar dari pikirannya.
Selain itu dengan berpikir positif juga akan membantu seseorang dalam memberikan sugesti yang positif pula pada diri saat menghadapi kegagalan dan saat berperilaku pada keadaan-keadaan tertentu, dan dapat membangkitkan motivasi diri. Berpikir positif adalah cara kita memandang segala persoalan yang ada dari sudut pandang yang positif, hal ini juga sejalan dengan aspek pengembangan intelektual diantaranya seperti mengenal kemampuan dan keinginan diri, serta dapat menerima keadaan diri secara positif.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Berpikir Positif merupakan suatu keterampilan yang bisa dimiliki oleh semua orang dalam menerima kondisi yang sedang dihadapi secara positif, sehingga seseorang tersebut memiliki kepuasan dalam kehidupannya, dan dapat meyakini kemampuan yang dimilikinya sehingga orang tersebut akan memiliki tingkat rasa percaya diri yang lebih tinggi dari sebelumnya. Serta dapat berpikir optimis untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Aspek-aspek Berpikir Positif
Albrecht mengatakan bahwa orang yang cenderung berpikiran positif maka akan memiliki beberapa aspek, diantaranya seperti:
 a. Penyesuaian diri dengan kenyataan
Dapat mengakui kenyataan dan menerima bahwa masalah merupakan proses yang harus dihadapi serta segera berusaha untuk menyesuaikan diri. Menghindari perasaan penyesalan, frustasi berlebihan dan menyalahkan diri sendiri. Sehingga dapat menjadi pribadi yang positif.
b. Pernyataan yang tidak bernilai
Suatu pernyataan yang lebih suka menggambarkan keadaan daripada menilai keadaan. Tidak kaku dan tidak fanatik dalam memberikan pendapat. Penilaian atau pernyataan ini dimaksudkan sebagai pengganti pada saat seseorang lebih cenderung untuk memberikan pernyataan atau penilaian yang negatif.
c. Afirmasi diri