Mohon tunggu...
Dwijo Weworo
Dwijo Weworo Mohon Tunggu... -

Menulis dengan angin. semoga sejuk semilir.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Anak Tiri Ibu Pertiwi

9 Februari 2011   11:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_89243" align="aligncenter" width="300" caption="Tanpa Cinta"][/caption]

Serasa anak tiri

Lututku gemetaran berhadapan dengan Ibu Pertiwi.

Bencana alam silih berganti

Kerusuhan dan amuk massa terjadi dan terjadi lagi.

Apakah kita perlu pemerintah yang bersih berwibawa?

Apakah kita butuh lebih banyak pemuka agama?

Apakah kita butuh lebih banyak polisi dan tentara?

Aku kira TIDAK.

Karena tak ada yang bisa mencegah amuk massa dan bencana.

Hanya satu yang kita butuhkan:

CINTA.

Akankah kita saling nista dan hina jika ada CINTA?

Akankah saudara bunuh saudara jika ada CINTA?

Akankah ada amuk massa jika ada CINTA?

Hanya CINTA yang kita butuhkan.

Namun CINTA pula yang kita TIDAK punya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun