Mohon tunggu...
Hendro D. Laksono
Hendro D. Laksono Mohon Tunggu... -

Mencintai dunia jurnalistik, sastra, kartun, dan blogging

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rapat Akbar Para Satwa

1 Februari 2014   17:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebentar lagi, hewan-hewan di Kebun Binatang Surabaya akan menggelar rapat akbar. Berkumpul di salah satu sudut kota, entah dimana. Lalu mereka kasak-kusuk bicara hukum dan politik kita dengan geram, ada pula yang berisak air mata. Para ibu merengkuh anak-anaknya, karena mereka tahu. Jika waktu tak berpihak sekejap saja, mungkin tiba giliran anak-anak mereka. Para pejantan gusar. Tapi tak tahu haru berbuat apa.

Rapat akbar hewan Kebun Binatang Surabaya pun digelar. Suara parau entah dari mana, datang dan membelah malam. "Sudah sewajarnya jika kita tak percaya pada manusia. Pada anak-anak mereka, manusia tega menumpahkan darah. Menjual bayinya. Menjajakan harga dirinya. Lalu apa yang akan diperlakukan pada kita?"

Suara parau yang lain menjawab, "Aku.. Aku sebenarnya masih ingin percaya. Aku masih sering mendengar. Suara ibu bersenandung tentang kebenaran dan cinta. Atau para bapak yang mengeluh lewat keringat saat bekerja untuk keluarganya".

"Tapi suara mereka tenggelam. Karena kicauan telepon tagihan bank datang setiap pagi dan malam".
"Tapi tetap saja. Aku masih sangat ingin percaya"
"Yaaa.. semua juga masih ingin percaya. Sampai satu persatu dari kita mati dengan meninggalkan tanya"

Para hewan peserta rapat akbar bergumam. Lalu seekor badak betina bicara datar, "Aku hanya tak ingin, besok anakku mati dengan cara yang tak ku mengerti. Karena pertanyaan tanpa jawaban, adalah pembunuhan yang datang bertubi"

Jerapah betina menyahut, "Ya. Aku juga tak ingin. Besoknya lagi tiba giliran pejantanku. Kami hidup saling mencintai. Dan kami tahu pasti, kami saling memberi. Kami memberi jawaban-jawaban pasti"

Riuh suara hewan pun bertabur. Rapat akbar menggoyahkan sudut kota yang semula hening. Harimau dan singa saling mengaum. Serigala melolong. Bayi-bayi hewan pun menangis ketakutan.

Tiba-tiba, petugas keamanan kota datang dan berteriak lantang, "Hei! Bubar! Ini pertemuan tak berizin! Dan sebentar lagi Pemilu! Jangan bikin masalah baru!"

Semua hewan terdiam. Rapat akbar-pun berangsur bubar.
Surabaya, 1 Februari 2014 | Hendro D. Laksono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun