Indonesia yang dikenal dengan banyaknya keberagaman. Mulai dari Makanan, pakaian, alat musik ataupun adat istiadat lainnya yang sampai sekarang ini menjadi kekayaannya Indonesia. Di Kalimantan Selatan, khususnya Banjar sendiri, salah satu makanan yang sudah tak asing lagi ialah Mandai. Apa itu Mandai?
Mandai adalah salah satu makanan daerah dari Banjar, yang terbuat dari kulit cempedak yang sudah difermentasi. Kulit cempedak dimakan? Emang bisa? Mungkin masih banyak orang yang masih asing dengan makanan ini, karena biasanya orang-orang mengetahui makanan yang terbuat dari buah nangka muda yaitu gudeg Khas Jogja.
Sebelum mengulik lebih dalam, kita bisa memulai dengan mengetahui sejarah makanan ini muncul. Menurut sejarah, makanan ini muncul karena melimpahnya buah cempwdak yang ada dikalimantan. Bisanya masyarakat disana disebut dengan buah tiwadak. Buah cempedak ini merupakan buah musiman, yang biasanya buah tersebut melimpah ruah dan biasanya banyak buah-buahnya yang terbuang sia-sia. Akibat dari hal yersebut, munculah ide-ide kreatif masyarakat sekitar untuk membuat makanan yang berbahan dadi buah cempedak ini yang dinamakan sebagai mandai.
Tidak hanya buahnya yang dapat dimakan, tetapi kulitnya juga dapat dikknsumsi loh. Kulit cempedak inilah yang pada akhirnya diolah menjadi makanan yang sangat lezat yang biasa disebut sebagai mandai.
Bagi masyarakat Banjar, mandai ini merupakan makanan yang sering dijadikan lauk. Makanan ini juga kaya akan vitamin A dan c serta terdapat protein, lemak, kallsium hingga fosfor. Karena biasanya pada saat musim kemarau, mereka susah untuk menangkap ikan, dan masyarakat Banjar tidak bisa makan nasi tanpa ikan. Dengan rasanya tayang tak kalah unik dan khas ini oun menjadi banyak peminat olahan kulit cempedak tersebut.
Kulit cempedak memiliki tekstur yang kenyal, padat, dan tidak mudah hancur inilah sering dimakan seperti ayam supir atau abon pada umumnya.
Berikut bahan - bahan serta cara pembuatan mandai:
- 1 buah cempedak yang telah matang
- garam secukupnya
-air