Kegiatan diawali dengan pembagian poster kepada anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) mengenai cara pembuatan pupuk organik cair.
Materi meliputi penjelasan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk organik cair yaitu air cucian beras, EM4, gula merah dan susu cair/susu bubuk, kemudian proses pembuatan pupuk meliputi mengisi ember atau wadah dengan air cucian beras, memasukkan gula merah dan mengaduknya sampai semuanya larut, selanjutnya EM4 dan susu dimasukkan dan diaduk sampai tercampur secara merata.
Setelah itu, wadah atau ember ditutup dengan rapat dan simpan ditempat yang tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung. Pada hari kedua, buka penutup sebentar dan aduk agar gas-gas yang terbentuk dapat keluar, lalu tutup kembali dan lakukan hal yang sama hingga hari ke 6. Kemudian, Pupuk Organik Cair (POC) air cucian beras dan susu yang sudah selesai difermentasi selama 2 minggu, sudah bisa digunakan.
Setelah penyampaian materi, dilakukan sesi diskusi bersama dimana Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro memberikan kesempatan kepada anggota PKK untuk mengajukan pertanyaan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari air cucian beras dan susu. Karena, air cucian beras mengandung senyawa organik yang dapat mendorong bakteri tanah menguntungkan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Salah satu anggota KWT sekaligus Ketua Posyandu RW 03 yaitu Ibu Agung menuturkan “Saya pernah juga Mbak, nanem tanaman pakai pupuk air cucian beras, dan itu hasilnya memang bagus Mbak, tapi kalau pakai susu sama gula merah memang belum pernah nyoba”
Penulis : Dwi Isni Nurmaulida (Peternakan – Fakultas Peternakan dan Pertanian)
Editor : Bapak Abdi Sukmono, S.T., M.T.
Lokasi : Kelurahan Karangturi, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H