Mohon tunggu...
Dwi Indra Pratiwi
Dwi Indra Pratiwi Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Honorer

I like something sweet

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengenalan Benda Konkrit terhadap Kemampuan Matematika Awal Membandingkan Anak Usia Dini

15 November 2022   20:32 Diperbarui: 15 November 2022   20:33 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan  Anak Usia Dini sebagai awal jenjang pendidikan tentu sangat memiliki peranan sangat penting yang akan menentukan keberhasilan pada jenjang pendidikan selanjutnya. Mendukung pernyataan tersebut adalah Bailey , dalam bukunya berjudul Journal Early Childhood  Development, menyebutkan “Early childhood is a critical stage of development that forms the foundation for children's future well-being and learning.” Usia dini merupakan periode kritis dalam memberikan pondasi yang akan berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya (Bailey, 2002)

Matematika awal merupakan dasar kemampuan kognitif anak sebelum memasuki masa prasekolah. Pemahaman terhadap matematika meliputi beberapa konsep dasar yang saling berkaitan. Konsep-konsep dasar ini merupakan kerangka penting untuk membangun pemahaman terhadap matematika secara lebih mendalam. Bagi anak usia dini konsep-konsep matematika harus dijelaskan dengan cara yang konkrit dan adanya keterlibatan secara langsung. 

Menurut Kennedy (2008) konsep matematika untuk anak usia
dini yaitu a) matching and discriminating, comparing and  contrasting, b) classifying, sorting and grouping, c) ordering, sequence and seriation. Berdasarkan uraian teori di atas dijelaskan bahwa kemampuan matematika adalah kemampuan matematika anak yang diperoleh dari berbagai proses. Kemampuan matematika tersebut dapat  diaplikasikan dalam bentuk konsep untuk memecahkan masalah yang diwujudkan dalam pengetahuan sepertiklasifikasi, mencocokan, mengurutkan, membandingkan membilang. Pengalaman matematikaawal ini  merupakan keterampilan dasar untuk memahami konsep matematika selanjutnya.

Konsep-konsep dasar yang dapat digunakan dalam pembelajaran  anak usia dini meliputi mencocokkan(matching), mengelompokkan atau mengklasifikasikan(grouping), membandingkan (comparing), dan mengurutkan(sorting) yang diberikan setiap tahapan perkembangan. Setelah anak terampil dalam berpikir matematis, anak lebih siap untuk belajar konsep matematika lebih jauh lagi (Pratiwi, 2019).

Setiap media pembelajaran digunakan sebagai pendukung proses atau kegiatan mengajar agar materi yang dibahas dapat dipahami oleh anak didik dengan baik dan juga dapat membantu guru dalam proses penyampaian materi pelajaran. Debeturu & Wijayaningsih (2019) menjelaskan bahwa media pembelajaran semua benda konkret atau abstrak yang digunakan dalam lingkungan belajar anak dan dengan benda tersebut anak terbantu dalam memahami pelajaran yang dipelajarinya. Maulana dkk., (2020) menyatakan bahwa media pembelajaran dapat digunakan untuk menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang konkret.

Dengan demikian, media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat membantu penyampaian pesan pengajaran atas materi pelajaran oleh guru kepada anak didik. Jadi, media pembelajaran adalah perantara atau pengantar materi pembelajaran kepada anak didik agar bisa dipahami dengan baik. Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang harus ada agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif. A. M. Sari & Linda (2020) berasumsi bahwa tanpa adanya media pembelajaran maka kegiatan akan bersifat pasif dan membosankan bagi anak didik.

Pada kegiatan ini, anak-anak akan menggunakan media benda konkrit disekitar anak sebagai media untuk membandingkan pemahaman konsep matematika. Pertama, meminta anak untuk mengambil benda yang ada dilingkungan sekitar anak, kemudian bandingkan benda yang ada disekitar anak tersebut. Kemudian, anak mengungkapkan ide-ide dan gagasan sesuai dengan apa yang mereka amati.

Melibatkan benda sekitar anak, tentu merupakan kegiatan yang menarik baik anak dan menambah antusiasme sehingga anak akan lebih mudah menerima pengetahuan baru dengan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan kepada orang lain.

Pratiwi, N. (2019). Materi dan Kegiatan Belajar Anak Usia Dini. Jakarta: Kemendikbud.

Rupnidah, & Suryana, D. (2022). Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal PAUD Agapedia, Vol. 6 No. 1 Juni 2022.

Penulis : Dwi Indra Pratiwi, S. Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun