Mohon tunggu...
Cella' Cella'
Cella' Cella' Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis menjadi salah satu teman curhat yang terbaik karna tidak semua orang bisa dan mau mendengar segala unek-unek, cerita-cerita, pengalaman-pengalaman, ide-ide konyol dan tidak penting saya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Makan bersama Saat Bulan Puasa...

8 Juli 2013   11:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:51 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahagia sekali menyambut bulan puasa. Banyak sekali hal yang menyenangkan saat bulan puasa. Semuanya serba lebih damai, indah, dan dekat, lebih dekat dengan Tuhan dan lebih dekat dengan keluarga. Bisa shalat berjamah setiap malam di mesjid, shalat subuh berjamaah di rumah, dan paling menyenangkan adalah makan bersama setiap hari.

Jika di hari-hari biasa saya dan keluarga hidup bersama, seatap, tapi kami sangat jarang makan bersama.

Kami sekeluarga memiliki kesibukan masing-masing, Ayah yang sibuk di kampus sebagai Dosen sekaligus Mahasiswa yang melanjutkan S3, Ibu yang sibuk dengan bisnisnya, nenek yang sibuk di rumah mengurus kami, cucu-cucunya, dan adik-adik saya yang setiap hari kesekolah.

Saya sendiri setiap hari bekerja, yang beranjak dari rumah di pagi hari saat adik-adik saya masih terlelap, Ayah yang masih berkemas untuk berangkat kerja, dan Ibu dan nenek yang sibuk menyiapkan sarapan. Saat Ayah maupun adik-adik saya menikmati sarapan bersama, saya hanya bisa membawa bekal dan sarapan di kantor. Begitupun saat makan siang, kami masih sama-sama di luar rumah, dan  saat makan malam kamipun sangat jarang sekali bisa makan bersama, karena saya sudah makan malam lebih dulu di kantor sebelum pulang, atau saat perjalanan pulang ke rumah, keluarga pun sudah makan terlebih dahulu.

Tapi saat bulan puasa, Ibu dan nenek jadi semangat memasak meski harus rela bangun lebih awal, dan semangat memasak saat  lapar, haus dan lelah dengan pekerjaan sepanjang hari. Adik-adik saya khususnya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD, tak pernah alpa untuk sahur meski bangun dengan tergopoh-gopoh. (^_^), dan semangat 45 menanti waktu berbuka puasa karena sudah berpuasa satu hari full.

Puasa tapi makan bersama tak pernah terlewatkan, sahur dan berbuka. Dan itu menjadi salah satu momen yang sangat menyenangkan. Lebih dekat, lebih damai, dan lebih indah... (^_^)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun