Mohon tunggu...
Cella' Cella'
Cella' Cella' Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis menjadi salah satu teman curhat yang terbaik karna tidak semua orang bisa dan mau mendengar segala unek-unek, cerita-cerita, pengalaman-pengalaman, ide-ide konyol dan tidak penting saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langkahku

2 Maret 2014   16:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa?Apalagi yang kau pertanyakan?Bukankah katamu lebih baik aku diamTidakkah kau sadar, kepergianku untuk ketenanganmu.Aku tak bisa lagi bila di sampingmu dan diam menahan perih.Kenapa?Kini kau mencari keberadaanku?Tidakkah cukup ku beri waktu 'tuk lukai hatiku.Sudah cukup bagiku.Tak usah kau resahkan hatiku, takkan pernah dia ke hati yang lainSebab dia tlah kau hancurkan.Tak usah kau gundah bila nanti mereka menyalahkanmuAku tak pergi mencari pembenaran atas sikapkuTak pergi mencari pembela sakitkuAku tak pergi pelindung atas kerapuhankuAku menyendiri,Menyepi,DiamAku hanya bercerita padaNyaDia yang menciptakanku, Yang mampu menuntun hatiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun