"Neng, kenapa disini?" tanya wali kelas ku tiba-tiba karena terkejut dengan kedatanganku.
 "mau ke kakak" jawab aku sembari sedikit panik karena takut guru di kelas ku menjemput.
 "kan kakaknya lagi belajar, kamu balik ke kelas kamu aja ya?" bujuk bu guru dengan lembut.Â
aku menggeleng hampir menangis "gamau ke kelas, takut..." cicit ku sambil menunduk.
 Bu guru bingung dengar ucapan ku lalu dia membawa ku masuk ke dalam kantor lalu aku duduk disana sambil menunggu kakak. dan ternyata yang datang bukan kakak melainkan ayahku.Â
  aku sudah 2x melakukan hal itu dan keluargaku selalu tertawa saat mengingatnya. sayangnya aku bersekolah disana hanya selama 1 bulan lalu pindah lagi ke Padalarang dan melanjutkan sekolah disini. dan hal itu pun terulang kembali, setiap jam mengajar guru lelaki aku ingin kabur tapi disekolah ini aku tidak bisa kabur karena ada ibu aku yang menunggu aku diluar melarang aku untuk bolos
 "mamah, aku gamau belajar gurunya serem" ucapku sembari memegangi baju mamah dengan mata berkaca-kaca.
 "eh... serem dari mananya, belajar sana itu gurunya baik" jawab mamah dengan jelas agar aku tidak usah takut.
 "gamau gamau gamau, mau keluar..." aku merengek dengan kencang.Â
"gapapa bu bawa aja anaknya, kasihan" saut pak guru mensuport ku agar bisa keluar dari kelas
 "ah pak ini mah kebiasaan setiap yang ngajarnya guru laki-laki gamau belajar. belajar sana" ucap ibu aku jujur.