Mohon tunggu...
Dwi Rachmawati
Dwi Rachmawati Mohon Tunggu... -

Paidolah dirimu sebelum maido orang lain

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Anoreksia

16 November 2012   05:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:15 9694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Anoreksia adalah kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kehilangan nafsu makan, meski sebenarnya lapar dan berserela terhadap makanan. 95 persen penderita anoreksia adalah perempuan yang memasuki masa puber seperti remaja dan perempuan dewasa. Hal ini umumnya disebabkan karena keinginan memilii tubuh kurus dan takut berat badan kita bertambah sehingga muncul gejala yang menolak makanan dari luar.
Hal ini bisa dikategorikan sebagai penyakit ringan, namun jika terus dibiarkan maka dapat menyebabkan kematian. Kondisi ini pada umunya ditandai dengan beberapa gejala psikologis, seperti;
• Keinginan memiliki tubuh kurus
• Ketakutan berlebih pada kegemukan
• Penolakan untuk mempertahankan berat badan seperti melakukan diet ekstrem
• Hilangnya siklus menstruasi
• Menyembunyikan atau menghilangkan makanan secara sengaja
• Melakukan olahraga secara berlebihan untuk mengendalikan berat badan
• Merasa gemuk meski tubuhnya kurus
Hingga kini masih belum diketahui penyebab pasti dari anoreksia. Para ahli kesehatan berpendapat bahwa faktor sosial memegang peranan penting. Dizaman ini, ita umumnya menganggap bahwa seorang cewek yang kurus dan langsing itu rata-rata cantik. Lihat conthnya, artis-artis dalam dan luar negeri. Biasanya jika kita terlalu mengidolakan dan keseringan membaca majalah, akan timbul keinginan untuk memiliki tubuh “ideal” yang sama dengan idola kita. Kita boleh saja menguruskan badan, karena kegemukan juga banyak menimbulkan komplikaas penyakit, tapi tentu saja tidak sampai berlebihan. Jika kita sudah dianggap terkena penyakit anoreksia, bisanya kita terus memuntahkan makanan yang kita telan sebagai reaksi psikis akan takutnya berat badan bertambah. Saatnya kita belajar untuk menerima diri kita apa adanya. Keep our healty and keep livng on...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun