Mohon tunggu...
dwi nugroho
dwi nugroho Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dosa Jariyah?

9 Februari 2016   11:07 Diperbarui: 9 Februari 2016   11:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau Amal Jariyah pasti sering denger ya? Amal jariyah adalah amalan yang pahalanya masih mengalir meski yang melakukan amalan tersebut sudah meninggal. Misalnya membantu pembangunan masjid, jalan, panti asuhan, mengajarkan ilmu yang bermanfaat, dan tentunya masih banyak lagi. Nah yang jadi pertanyaan adalah, jika ada amal jariyah apakah ada dosa Jariyah?...ngeri banget kan? Dosa jariyah, kalau dipikir-pikir berarti dosa yang terus mengalir meski yang mengamalkan sudah meninggal. Panen dosa dong?.... Berikut ulasan dosa-dosa yang bisa saja kita dapat secara berantai, persis kaya model MLM.

1. Berita Fitnah

Yup, dengan semakin berkembangnya media sosial menjadikan arus berita online begitu cepat menyebar. Seperti Jelang Pilpres 2014 lalu. Wuihhh berita-berita miring lalu layang bak laron di musim laron hujan. Di antara berita-berita yang beredar, banyak sekali berita yang berasal dari sumber yang tidak jelas. Nah, jika kita membagikan salah satu berita hoax dengan unsur fitnah di dalamnya. Apakah yang kita dapat? Kita dapat dosa karena ikut menyabarkan konten fitnah tersebut. Cukupkah itu saja? Tidak, jika salah seorang yang membagikan lagi berita fitnah kita bagikan, maka kita ikut berdosa lagi. Begitu seterusnya....weleh-weleh ngeri ya ternyata.

2. Gambar Saru

Saru adalah kosa kata bahasa Jawa yang berarti tidak senonoh, tidak sopan, tidak pantas untuk ditunjukan kepada orang lain. Sebagian besar pria, dalam hatinya menyukai hal-hal seperti ini. Gambar-bambar wanita yang meng-expose lekuk indah tubuhnya. Tak jarang para pria saling berbagi koleksi foto-foto seronok mereka. Wah-wah dosa jariyah lagi nih... Siap dicatet malaikat. Apalagi kalau foto yang kita bagikan tersebut disebarin lagi...wahhh nggapleki tenan

3. Film UH Ah

Wah yang ini nih.....Dosanya bisa berantai kaya MLM level diamond...... Bagaimana tidak, coba ingat pada siapa anda minta file dan membagikan file filme tanpa subtitel itu? Penggemar film porno biasana akan menjadi seperti kecanduan kemudian akan minta atau download sendiri. Nah, disini ada peluang dosa yang sangat besar. Anda membagikan pada teman anda, kemudian sahabat karib anda membagikannya lagi pada lima orang. Lima orang tadi masing-masing membagikan kepada lima orang, seterusnya sampai Liverpool juara EPL.

4. Julukan Buruk

Hampir setiap kita punya julukan, entah itu baik atau buruk. Julukan biasanya kita dapatkan dari teman bermain atau teman sekolah. Nah nama jukukan biasanya berawal dari seseorang yang memulainya. Kemudian yang lain mengikuti, waahhh dosa juga ini kalau yang diberi julukan tidak ridho. Siapa yang paling banyak dosanya?...tentu yang pertama membuatnya kan. Nama julukan juga jenisnya banyak, mulai dari bentuk tubuh, bentuk muka, kebiasaan buruk, warna kulit, bentuk rambut, bahkan tak jarang nama ayah jadi bahan julukan oleh teman-teman sekolah.....

5. Ngrepek/Nyontek

Yang kelima adalah sesuatu yang sangat familiar dengan kita. Bagaimana tidak, setiap ujian mulai bangku SD, SMP, SMA, bahkan bangku perkuliahan hal seperti ini sering terjadi. Hal ini dikarenakan nilai raport lebih berharga dari kejujuran kayaknya begitu. Lantas di mana letak dosa berantainya? Oke, misalnya salah seorang dari kita menyontek, kemudian ada teman yang bertanya kepada kita, maka dosanya sudah majemuk berganda hehehehe...belum lagi kalau teman kita juga menyebarkan, weladalahhh dobel dobel tuh dosa. Pernah suatu ketika saat SMA dulu, teman saya dapat bocoran tidak cuma dari teman sekelas, ini dari sekolah lain yang beda kecamatan, topah-topah niat banget nyonteknya ya....

okey, mungkin cuma itu yang bisa saya jabarkan. Mungkin masih banyak kekurangan mungkin ada kritik dan saranya. Tulisan ini bukan berarti saya terbebas dari dosa-dosa tersebut.... Selamat pagi.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun