MENGHADAPI KESEHATAN MENTAL SERTA TANTANGAN MAHASISWA BARU:ADAPTASI DAN MANEJEMEN WAKTU
OLEH: DWI FEBRINA
Langkah untuk masuk ke dunia perkuliahan adalah pencapaian hebat bagi remaja. Transisi dari jenjang sekolah menengah ke perguruan tinggi selalu terasa sulit bagi para mahasiswa karena harus mengenal berbagai hal yang sulit. Banyak sekali tantangan-tantangan yang dihadapi mahasiswa baru, baik itu dalam segi kesehatan mental maupun berbagai tantangang-tantangan lainnya, hal ini sangat berpengaruh pada pendidikan,secara Akademik dan non-Akademik.
Dilansir dari International Journal of Cross knowledge kesehatan mental sangat penting bagi mahasiswa baru. Peralihan dari sekolah menengah ke perguruan tinggi dapat memberikan banyak tekanan pada mahasiswa baru yang memicu stres dan tantangan baru yang dapat berdampak pada kesehatan mental.Â
Memasuki universitas adalah momen penting dalam kehidupan seorang mahasiswa baru, mereka perlu menyesuaikan diri dengan teman baru, lingkungan baru, dan tuntutan Akademik yang lebih tinggi. Kecemasan dan stres dapat disebabkan oleh semua perubahan ini, yang berdampak negatif pada kesehatan mental.Â
Mahasiswa baru dapat mengalami efek negatif dari tekanan Akademik. Mereka dituntut untuk meningkatkan proses pembelajar mereka, menghadapi ujian dan tugas yang sangat sulit, dan memenuhi harapan pendidik dan keluarganya. Jika tidak dikelola dengan baik, semua ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan bahkan depresi. Selain itu, siswa tahun pertama sering mengalami perubahan sosial, mereka harus membangun kembali lingkaran sosialnya, menemukan teman baru, dan beradaptasi dengan budaya yang berbeda di kampus. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental mereka jika mereka mengalami kesulitan sosial atau kesepian.
TANTANGAN MAHASISWA BARU DI DUNIA PERKULIAHAN
Banyak masalah yang dihadapi oleh mahasiswa baru. Perbedaan antara pendidikan universitas dan sekolah menengah termasuk perbedaan sistem pembelajaran, perbedaan waktu belajar, sikap dosen, dan masalah keuangan. Mahasiswa harus beradaptasi dengan model pendidikan yang berbeda di universitas mereka. Menurut artikel dalam jurnal (Fitroni, 2020), adaptasi adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya sepanjang hidup mereka. Mahasiswa di universitas biasanya diharapkan lebih aktif. Hal-hal yang dilakukan dosen hanyalah sebagai moderator dan pendamping. Mahasiswa baru menghadapi perbedaan ini. Hal ini terutama terjadi pada siswa yang tidak terlalu aktif dalam pelajaran di sekolah menengah atas.
MANAJEMEN WAKTU
Jadwal kuliah di perguruan tinggi dan kegiatan ekstrakurikuler lebih fleksibel dibandingkan sekolah. Nilai ini perlu dilengkapi dengan manajemen waktu yang baik. Mahasiswa baru sering kesulitan dalam perbandingan kuliah, belajar dan berorganisasi. Sebuah kebiasaan berbahaya bisa melanda mereka, dan prestasi Akademik mereka bisa terpengaruh.
KEMANDIRIAN FINANSIAL