6. Keterbatasan Orientasi Dakwah: Keterbatasan orientasi dakwah dapat menghambat jalannya kegiatan dakwah. Hal ini dapat berdampak pada kurangnya kemampuan juru dakwah dalam memahami bagaimana materi dakwah yang tersebar di dunia maya dan bagaimana audiens meresponsnya.
7. Keterbatasan Pengembangan Kompetensi: Keterbatasan pengembangan kompetensi juru dakwah dapat menghambat jalannya kegiatan dakwah. Hal ini dapat berdampak pada kurangnya kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi dan kurangnya kemampuan dalam mempengaruhi mad'u.
8. Keterbatasan Dukungan: Keterbatasan dukungan dari pihak lain dapat menghambat jalannya kegiatan dakwah. Hal ini dapat berdampak pada kurangnya kemampuan juru dakwah dalam memanfaatkan teknologi dan kurangnya dana untuk mendukung kegiatan dakwah.
9. Keterbatasan Penggunaan Internet: Keterbatasan penggunaan internet dapat menghambat jalannya kegiatan dakwah. Hal ini dapat berdampak pada kurangnya kemampuan juru dakwah dalam memanfaatkan fasilitas internet yang sangat luas dan efisien.
10. Keterbatasan Penggunaan Media Sosial: Keterbatasan penggunaan media sosial dapat menghambat jalannya kegiatan dakwah. Hal ini dapat berdampak pada kurangnya kemampuan juru dakwah dalam memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.
11. Keterbatasan Pengembangan Materi Dakwah: Keterbatasan pengembangan materi dakwah dapat menghambat jalannya kegiatan dakwah. Hal ini dapat berdampak pada kurangnya kemampuan juru dakwah dalam memahami bagaimana materi dakwah yang tersebar di dunia maya dan bagaimana audiens meresponsnya.
Dalam sintesis, juru dakwah menghadapi berbagai tantangan dalam era teknologi dan informasi, termasuk keterbatasan infrastruktur, sumber daya, kemampuan teknologi, penggunaan media, orientasi dakwah, pengembangan kompetensi, dukungan, penggunaan internet, penggunaan media sosial, dan pengembangan materi dakwah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya meningkatkan kemampuan juru dakwah dalam menggunakan teknologi dan infrastruktur yang memadai untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
Juru dakwah dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam era teknologi dan informasi dengan beberapa strategi yang efektif:
1. Pendidikan dan pelatihan: Jurus dakwah harus dilatih dalam penggunaan teknologi dan infrastruktur yang memadai untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi yang lebih modern dan efektif.
2. Pengembangan infrastruktur: Infrastruktur yang memadai harus disediakan untuk mendukung kegiatan dakwah, seperti sarana dan prasarana yang memadai, seperti internet, radio, televisi, dan lain-lain.
3. Penggunaan media sosial: Jurus dakwah harus memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi yang efektif untuk meningkatkan kredibilitas dan kemampuan mereka dalam mempengaruhi mad'u.