Mohon tunggu...
DWI ERNI FEBRIANTI
DWI ERNI FEBRIANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Malang

Dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KSM Unisma Berpartisipasi dalam Program Kampus Mengajar di Kabupaten Banyuwangi

21 Januari 2023   18:05 Diperbarui: 21 Januari 2023   18:13 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyuwangi -- Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari FKIP Universitas Islam Malang turut berpartisipasi aktif untuk menyemarakkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di salah satu sekolah yang menjadi sasaran program Kampus Mengajar (KM) yaitu sekolah SDN 5 Sumberberas, Kec. Muncar, Kab.Banyuwangi. Namun sekolah tersebut di regroup maka dipindahkan ke SDN 4 Sumberberas. SDN 5 Sumberberas memiliki akreditasi B sedangkan SDN 4 Sumberberas berakreditasi A. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara luring.

Sebelum melaksanakan program Kampus Mengajar dilakukan observasi lapangan oleh mahasiswa. Observasi lapangan bertujuan untuk melihat kondisi dan situasi yang ada di lapangan sehingga program yang akan disusun tepat sasaran. Penempatan awal mahasiswa KM berada di SDN 5 Sumberberas sehingga kegiatan observasi dilakukan di SD penempatan awal. Mahasiswa melakukan observasi terkait proses pembelajaran, sarana dan prasarana, lingkungan, peran guru, karakteristik siswa, dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

Berdasarkan analisis hasil observasi yang dilakukan, total siswa yang ada sebanyak 48 orang yang terdiri dari siswa kelas 1 sebanyak 2 siswa, kelas 2 sebanyak 10 siswa, kelas 3 sebanyak 12 siswa, kelas 4 sebanyak 5 siswa, kelas 5 sebanyak 8 siswa, dan kelas 6 sebanyak 11 siswa. SDN 5 Sumberberas memiliki 6 ruangan kelas, ruang kantor, perpustakaan yang merangkap sebagai UKS, kantin, kamar mandi, dan tempat parkir. 

Ruang kantor memiliki fasilitas yang cukup yaitu meja dan kursi untuk guru dan staf karyawan, lemari untuk menyimpan berkas dan piala penghargaan, tempat duduk untuk tamu, tetapi untuk penyusunan ruangan belum tertata dengan rapi karena ruangan kepala sekolah dan guru serta operator menjadi 1 ruangan. Struktur organisasi, komite, kalender akademik, dan bagan struktur sekolah tidak diperbarui.

Kegiatan pembelajaran di SDN 5 Sumberberas dimulai pukul 07.00 – 11.00 tetapi untuk hari jum’at hanya sampai pukul 10.00. Pembelajaran di SDN 5 Sumberberas belum menerapkan literasi selama 15 sebelum memulai pembelajaran secara menyeluruh karena hanya guru kelas 5 yang melakukan kegiatan literasi 15 menit, sarana dan prasarana kurang memadai, ekstrakulikuler yang sudah tidak diselenggarakan, perpustakaan yang tidak dikelola dengan baik.

Kurikulum yang digunakan masih kurikulum K13 belum merujuk pada kurikulum Merdeka Belajar, tetapi untuk guru kelas 5 sudah mulai menerapkan pembelajaran yang merujuk pada kurikulum merdeka salah satu contohnya dengan memanfaatkan lingkungan sebagai laboratorium hidup sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah buku paket kurikulum k13 dan LKS (Lembar Kerja Siswa). 

Guru melakukan pembelajaran sesuai struktur tetapi kegiatan pembelajaran masih berpusat dengan guru atau bisa disebut dengan teacher centered learning. Media pembelajaran yang ada di sekolah kurang memadai contohnya alat yang mendukung kegiatan pembelajaran olahraga, IPA, dan IPS. Minimnya buku cerita yang dimiliki oleh sekolah sehingga siswa kurang memiliki semangat untuk mengunjungi perpustakan sedangkan buku pelajaran yang ada di perpustakaan tidak disusun secara rapi dan tidak dimanfaatkan dengan baik.

Dokpri
Dokpri

Hasil observasi yang dilakukan pada aspek teknologi, kurangnya pengetahuan siswa tentang teknologi dan pemanfaatan internet, gadget, dan laptop untuk mendukung proses pembelajaran. Siswa tidak memiliki keterampilan untuk mengoperasikan laptop dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak dikaitkan dengan adaptasi teknologi. Siswa memiliki gadget tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang proses pembelajaran. Kurangnya arahan dan bimbingan dari orang tua dan minimnya Kerjasama guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan teknologi dengan baik. 

Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di sekolah tidak hanya disebabkan oleh faktor dari sekolah tetapi juga disebabkan kurangnya peran orang tua dalam meningkatkan semangat belajar, motivasi, dan dukungan secara mental kepada siswa. Lingkungan keluarga yang kurang sehat dapat menyebabkan siswa tidak ada semangat untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Banyak siswa yang tergolong dari keluarga yang kurang mampu dan broken home. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun