Jakarta (ANTARA) - Kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim atas terciptanya kurikulum merdeka mendapat apresiasi dari pengamat pendidikan, Trubus Rahardiansyah. Dirinya juga menuturkan bahwa apa yang digagas Nadiem merupakan kebijakan pendidikan yang dapat merespon berbagai perubahan yang cepat. Kunci merdeka yang membedakan dengan kebijakan sebelumnya adalah kolaborasi dan fleksibilitas dalam implementasi, langkah kemendikbudristek yang mencoba merangkul berbagai kalangan tidak hanya dari organisasi besar yang sudah ada patut diapresiasi sebagai upaya menjaring sebanyak banyaknya dukungan publik terhadap pendidikan (Kamis, 5 Januari 2023, 18:52 WIB).
Kalau Kurikulum Berubah, tetap semangat!
Perubahan kurikulum adalah satu hal yang tidak dapat dihindarkan. Masyarakat harus memahami mengapa kurikulum pendidikan sangat dinamis dan kerap berubah, dalam dunia pendidikan adanya kurikulum sangatlah penting. Arah dan tujuan pendidikan diatur di dalam kurikulum sehingga dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran guru akan berpatokan pada kurikulum yang dipakai di satuan pendidikannya.
Lantas Apa itu Kurikulum?
Kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum itu kompleks dan multi dimensi, kurikulum itu dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan.
Fungsi Kurikulum bagi pendidikan adalah untuk memandu dalam proses belajar peserta didik. Komponen Kurikulum menurut Ralph Tyler : Tujuan, Konten, Metode/cara, Evaluasi.
Apa pentingnya perubahan Kurikulum?
Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kurikulum yang baik adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.
Mengapa kurikulum harus berubah?
Kurikulum ya memang harus berubah. Mengapa? tentu saja untuk menjawab tantangan zaman. Kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus menerus karena dunia terus berubah. Maka dunia pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun dan mendidik generasi harus pula turut berubah. Terjadinya pandemi covid saja sudah meluluhlantakkan dunia pendidikan sedemikian rupa. Guru kesulitan mengajar, murid kesulitan mengerjakan tugas, dan orang tua juga tak kalah pusing membantu putra-putri mereka belajar.
Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi masa sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang semakin masif dan tak terkendali. Masak iya kita tetap mengajar dengan cara yang kuno. Tentu itu tidak akan relevan. Pembelajaran juga akan menjadi membosankan. Bukankah tugas kita untuk menyiapkan para murid menghadapi zaman yang baru ? zaman yang mungkin sama sekali berbeda dengan zaman kita. Selain itu kurikulum juga harus mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. Sebagai contoh, zaman saya sekolah komputer baru dipelajari pada masa SMK, itupun hanya sebatas menyalakan, memetikan dan mengetik saja. Coba lihat anak sekarang, mereka sudah lahir dengan teknologi di tangannya. Bayi saja sudah pandai memainkan layar gawai. Itulah mengapa kurikulum juga harus berubah, agar kita dapat menyiapkan generasi yang akan datang yang visioner dan mampu memandang ke depan.