Mohon tunggu...
Dwi Eka Adhariani
Dwi Eka Adhariani Mohon Tunggu... Penulis - Universitas PTIQ

Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Agar Anak Terbiasa Bangun Pagi

29 November 2024   09:17 Diperbarui: 29 November 2024   09:15 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebiasaan bangun pagi identik dengan ciri pribadi sukses, namun untuk membiasakan ternyata bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi anak-anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang. Sebagian orang tua kerap mengeluhkan putra-putri mereka yang sering bangun kesiangan dan terlambat hadir di sekolah dengan berbagai alasan, karena tidur larut malam atau kelelahan beraktivitas sehari sebelumnya.

Di lain sisi, efek bagi anak ketika terlambat ke sekolah atau hadir kesiangan tidak bisa menyerap pelajaran sepenuhnya dan kurang konsentrasi. Selain itu biasanya anak akan mendapat teguran dari guru atau bahkan mendapatkan sindiran dari teman-teman sekelasnya. Lebih jauh, si anak dengan seringnya terlambat hadir ke sekolah bisa menyebabkan, anak didik tidak betah dan berkeinginan pindah ke sekolah lain dengan opsi lebih dekat tempat tinggal atau jam masuk ke sekolah lebih siang atau dengan pilihan lain sekolah di rumah (home schooling) yang tidak terikat pada aturan.

Senada dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Abdul Mu'ti, dalam pidatonya pada Hari Bermuhammadiyah di Uhamka, DKI Jakarta, pada Minggu (3/11/2024) lalu, menyampaikan visi besar dari program ini, yakni membentuk kebiasaan positif yang berorientasi pada penguatan karakter anak Indonesia. Program "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat" menyoroti pentingnya kebiasaan sebagai pembentuk karakter. Pada pointer pertama menyebutkan, "Bangun Pagi" Kebiasaan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi cerminan kedisiplinan. Bangun pagi mengajarkan anak untuk menghargai waktu, yang merupakan modal utama dalam meraih kesuksesan, Suara Muhammadiyah (11/11/2024).

Berikut ini contoh tokoh dunia yang gemar bangun pagi, Pertama, Cristiano Ronaldo, Pesepak Bola (Klub Al- Nasr Arab Saudi), ikon sepak bola dunia yang telah memasuki usia yang tidak muda lagi, namun terus menunjukkan performa prima di lapangan hijau. Ronaldo memulai hari dengan disiplin tinggi, bangun pada pukul 6.00 pagi. Setelah itu, ia langsung memulai sesi latihan kardio dan lari selama 2 jam, Pikiran Rakyat (19/01/2024).

Kedua, Tim Cook, CEO Apple, bangun pukul  03.00 -- 04.00 pagi dan langsung melakukan aktivitas; mengirimkan email perusahaan kepada pihak-pihak terkait. Setengah jam kemudian, dia berolahraga di gym. Tak cukup sampai di situ. CEO Apple Tim Cook bahkan selalu menjadi orang pertama yang datang ke kantor dan pulang paling terakhir. Sikapnya tersebut menjadi teladan bagi para karyawan dan meniru aksinya.

Ketiga, Jack Dorsey, Pendiri Twitter, hobi bangun pagi, bangun pukul 05.30 untuk bermeditasi dan lari kecil sejauh 6 mil. Meski telah menjadi pria super sibuk yang harus menangani dua perusahaan sekaligus, Dorsey mengaku tidak pernah meninggalkan kebiasaannya tersebut, Liputan6.com (28/12/2013).

Keempat, Michelle Obama, mantan Ibu Negara Amerika Serikat, juga hobi bangun pagi. Michelle terbiasa bangun pukul. 4.30 AM untuk mengawali kegiatan setiap harinya. Meski bertatus sebagai seorang ibu, Michelle selalu menyempatkan waktu untuk berolah raga sebelum anak-anaknya bangun.

Manfaat Bangun Pagi

Banyak keutamaan bangun pagi yang bermanfaat bagi tubuh dan menyokong kesuksesan di masa mendatang, mengutip Wolipop, Detik.com (07/10/2017), setidaknya ada 16 manfaat bangun pagi :


1. Tubuh Segar

Saat mulai mencoba bangun di pagi hari maka tubuh akan terasa lebih segar. Ini dikarenakan tubuh menghirup udara segar yaitu oksigen yang belum tercampur polusi udara, seperti asap dari kendaraan atau limbah pabrik. Apalagi bila ditambah dengan berolah raga di pagi hari, tubuh akan menjadi segar dan bugar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun