Mohon tunggu...
Dwi Diah Fadilah
Dwi Diah Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hereditas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan

8 November 2024   08:00 Diperbarui: 8 November 2024   08:12 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengaruh hereditas (keturunan) dan lingkungan dalam perkembangan individu, termasuk pendekatan yang menjelaskan dinamika interaksi keduanya. Terdapat teori-teori utama, yakni Teori Empirisme, Teori Nativisme, dan Teori Konvergensi yang masing-masing memberikan perspektif berbeda mengenai bagaimana faktor hereditas dan lingkungan berkontribusi terhadap perkembangan manusia.

  • Teori Empirisme, berpendapat bahwa perkembangan berfokus pada peran lingkungan 100%, dan manusia adalah "tabula rasa" atau lembaran kosong yang dibentuk oleh pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
  • Teori Nativisme, berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh faktor bawaan atau genetik 100% yang sudah ada sejak lahir.
  • Teori Konvergensi, merupakan perpaduan antara nativisme dan empirisme. Perkembangan manusia tidak harus 100% dari genetik atupun lingkungan, tetapu perpaduan 50% genetik dan 50% lingkungan atau 70% genetik dan 30% lingkungan. Teori ini mengakui bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor genetis dan lingkungan secara bersama-sama.

Pengaruh Teori Empirisme dalam Perkembangan Individu

Teori Empirisme pertama kali dikembangkan oleh Francis Bacon dan lebih lanjut oleh John Locke, menyatakan bahwa lingkungan dan pendidikan memainkan peran utama dalam perkembangan anak. Anak dianggap sebagai "tabula rasa" yang sepenuhnya dibentuk oleh lingkungan, bukan oleh faktor bawaan. Dalam teori ini, pengalaman indrawi dan interaksi sosial adalah sumber utama pengetahuan. Empirisme memiliki beberapa asumsi utama, termasuk pentingnya peran guru, orang tua, dan lingkungan dalam membentuk anak. Namun, teori ini juga memiliki kelemahan karena mengabaikan bakat atau potensi dasar individu yang mungkin mendukung perkembangan tertentu.

Pengaruh Teori Nativisme dalam Perkembangan Individu

Teori Nativisme yang dipelopori oleh Arthur Schopenhauer dan didukung oleh J.J. Rousseau, berpendapat bahwa setiap individu sudah memiliki pembawaan sejak lahir. Menurut Nativisme, potensi bawaan atau hereditas lebih berperan penting daripada lingkungan, bahkan pendidikan. Anak yang dilahirkan dengan pembawaan baik akan berkembang menjadi baik, sedangkan anak dengan pembawaan buruk cenderung berkembang secara negatif, terlepas dari usaha lingkungan untuk mendidiknya. Pembawaan ini meliputi faktor genetik, kemampuan bawaan, dan pertumbuhan yang berkembang secara alami.

Teori Konvergensi sebagai Perpaduan Hereditas dan Lingkungan

Teori Konvergensi yang digagas oleh William Stern, mengintegrasikan pengaruh faktor hereditas dan lingkungan. Menurut teori ini, perkembangan seseorang bergantung pada perpaduan kedua faktor tersebut. Pembawaan dan lingkungan saling melengkapi, misalnya, seorang anak yang memiliki bakat bawaan tertentu akan mampu berkembang secara optimal jika lingkungan mendukung. Ki Hajar Dewantara juga mendukung teori ini dengan membagi perkembangan individu dalam beberapa fase, seperti jaman wiraga (perkembangan fisik), wicipta (perkembangan pikiran), dan wirama (penyesuaian sosial).

Pengaruh Faktor Hereditas dan Lingkungan 

Faktor hereditas dan lingkungan memiliki pengaruh yang berbeda pada setiap aspek perkembangan individu:

  • Aspek Fisik

Hereditas menentukan ciri fisik seperti tinggi badan dan warna kulit, sedangkan lingkungan (nutrisi dan aktivitas fisik) memengaruhi kesehatan dan perkembangan fisik secara keseluruhan.

  • Aspek Kognitif

Hereditas berperan dalam kecerdasan dan bakat bawaan, sementara pendidikan dan stimulasi lingkungan mendukung kemampuan intelektual.

  • Aspek Emosional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun