Teringat pada masa kecil dahulu, orang tua saya senang jika saya berani tampil untuk menunjukkan kebisaan. Mungkin tampilnya sang anak di depan khalayak dengan dan mendapat tepukan tangan adalah sekelumit kebanggaan bagi orang tua. Beberapa ajang pernah saya ikuti saat itu, seperti lomba gerak jalan, lomba pramuka, lomba dokter cilik, lomba pidato, matematika, mengarang hingga lomba pidato. Semua kenangan itu masih berbekas dalam ingatan. Kalah atau menang tetap saja gembira. Kenangan yang selalu membuat saya tersenyum ketika kembali mengingatnya.
Di masa sekarang ini, ajang-ajang adu bakat semakin banyak dapat dijumpai. Bahkan program talent show semakin berwarna-warni meramaikan acara televisi di negeri ini.
Di antara sekian talent show yang saya lihat, ada satu yang menarik perhatian saya. Sebuah ajang pencarian bakat yang diikuti anak Indonesia, diselenggarakan oleh sebuah produk susu berlabel Clevo, produk susu dari perusahaan makanan dan minuman ternama, GarudaFood. Ajang ini bernama pemilihan Jagoan Clevo Indonesia.
Sempat saya perhatikan dalam salah satu kegiatan audisi di salah satu kota dalam roadshow mereka. Ajang ini memang berbeda dibanding yang lainnya. Selain bakat atau talenta istimewa yang dimiliki, kontestan juga disyaratkan untuk memiliki karakter yang baik. Tak heran jika ahli psikologi anak dilibatkan pula dalam jajaran juri.
Beberapa kandidat terpilih dari berbagi kota maju ke putaran final. Pada putaran final ini anak-anak wajib mengikuti masa karantina selama 5 hari, bertempat di Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Di masa karantina, para finalis mendapat berbagai pengetahuan di bidang bahasa, pengembangan diri, motivasi, pengetahuan umum, serta seni dan budaya. Tentu saja pengembangan karakter menjadi menu utamanya. Rangkaian kegiatan di masa karantina diantaranya adalah pembekalan berupa motivasi, penguasaan public speaking, serta pengembangan karakter lainnya. Untuk pengetahuan mereka mengikuti factory visit ke pabrik susu Clevo yang berlokasi di Rancaekek Jawa Barat. Di sana mereka dapat melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan susu Clevo, dari mulai bahan mentah hingga dikemas dan siap dipasarkan. Setelah itu mereka juga berkunjung ke Saung Angklung Mang Udjo. Di sini mereke mengenal angklung sebagai alat musik kesenian tradisional budaya bangsa. Tari-tarian tradisional khas Jawa Barat juga dipertontonkan. Kegiatan di Saung Mang Udjo ini diakhiri dengan bermain angklung bersama para seniman cilik Saung angklung Mang Udjo. Senyum ceria mewarnai suasana harmonisasi nada alunan lagu-lagu daerah dan lagu-lagu dari negeri lainnya seperti lagu Mandarin dan Belanda.
[caption id="attachment_299977" align="aligncenter" width="300" caption="Para Finalis Jagoan Clevo Indonesia Berfoto Bersama Seniman Cilik Saung Angkung Mang Udjo Bandung-Jawa Barat."][/caption]
[caption id="attachment_299986" align="aligncenter" width="300" caption="Main angklung, alat musik tradisional daerah Sunda."]
Sepertinya, ajang pemilihan ini ini ingin menghasilkan anak yang cerdas, berbakat dan berkarakter yang baik. Dan ndelalah, ajang ini sudah diadakan sejak tahun 2011. Berarti tahun ini sudah yang ke-empat kalinya.
Jagoan Clevo Indonesia ajang yang sangat baik untuk pengembangan bakat dan karakter anak. Mendidik dan memberi kesempatan bagi anak Indonesia untuk menjadi anak memiliki daya saing dan rasa percaya diri dengan berani menunjukkan bakatnya, dan diperkuat dengan karakter positif lainnya.
[caption id="attachment_299980" align="aligncenter" width="300" caption="Sejenak berpose di lobby kantor GarudaFood, sebuah perusahaan ternama yang memproduksi aneka makanan dan minuman, termasuk produk susu Clevo."]
