Kesehatan merupakan aset terpenting dalam kehidupan. Makanan yang kita konsumsi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi besar terhadap kesehatan. Namun, tahukah Anda bahwa makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk keracunan makanan? Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2023 terdapat 4.792 kasus keracunan pangan, dengan kejadian luar biasa keracunan pangan tertinggi di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta dan Jawa Barat yang sama-sama memiliki kasus luar biasa sebanyak 19 kasus.
Salah satu kasus yang terjadi pada Agustus 2023 di Yogyakarta, di mana puluhan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta diduga mengalami keracunan makanan saat mengikuti kegiatan outbound di Sleman. Sekitar 56 mahasiswa di rawat di rumah sakit  karena gejala mual, muntah, dan pusing. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan makanan, terutama dalam kegiatan yang melibatkan banyak orang dan makanan yang mungkin disiapkan secara massal (Kompas, 2023).
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menerapkan prinsip higiene dan sanitasi makanan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa itu Higiene dan Sanitasi Makanan ?
Higiene adalah upaya untuk menjaga kesehatan dengan menjaga dan melindungi kebersihan individu, misalnya dengan mencuci tangan sebelum memegang makanan, mencuci piring dengan air bersih, dan tidak mengonsumsi makanan yang basi (Agustin, 2023). Sanitasi makanan merupakan cara pencegahan untuk memastikan makanan aman dari bahaya yang bisa merugikan kesehatan. Ini mencakup semua langkah yang dilakukan mulai dari proses produksi sampai proses penyajian kepada masyarakat atau konsumen (Depkes RI).
Mengapa Praktik Higiene dan Sanitasi Penting ?
1. Mencegah Penularan Penyakit
Makanan yang terkontaminasi dapat mengandung bakteri, virus, atau parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Gejala keracunan makanan bisa bervariasi, mulai dari diare, muntah, hingga demam. Dengan menerapkan praktik yang baik, kita dapat mengurangi risiko terjadinya keracunan makanan.
2. Menjaga kualitas makanan
Selain kesehatan, higiene dan sanitasi juga berpengaruh pada kualitas makanan. Makanan yang disiapkan dan disajikan dalam kondisi bersih akan lebih enak dan aman untuk dikonsumsi serta membantu menjaga cita rasa dan kesegaran makanan.
3. Meningkatkan kepercayaan konsumen
Masyarakat cenderung memilih makanan dari tempat yang terlihat bersih dan terjaga kebersihannya, bagi para pedagang menerapkan higiene dan sanitasi yang baik dapat meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga dapat berdampak pada penjualan dan reputasi usaha.
Tips Praktis untuk Menerapkan Higiene dan Sanitasi Makanan
1. Mencuci tangan secara teratur
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah mempersiapkan makanan. Ini merupakan langkah pertama yang sangat penting untuk mencegah penyebaran kuman.
2. Pilih bahan makanan yang bersih
Saat berbelanja, pastikan untuk memilih bahan makanan yang bersih, tidak berbau, tidak berubah warna serta segar dan tidak rusak. Periksa tanggal kadaluwarsa dan kondisi kemasan untuk memastikan apakah masi layak untuk dikonsumsi.
3.Simpan makanan dengan benar
Simpanlah makanan di tempat yang bersih dan sesuai dengan jenisnya. Misalnya, bahan makanan yang belum dimasak harus disimpan di lemari pendingin untuk menghindari kerusakan atau pembusukan bahan makanan serta jauhkan dari bahan makanan yang mudah terkontaminasi.
4. Bersihkan peralatan masak
Memastikan semua peralatan masak, seperti panci, telenan, dan pisau dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Cucilah peralatan tersebut dengan sabun setelah digunakan.
5. Hindari kontaminasi silang
Gunakan alat yang berbeda untuk memotong daging mentah dan sayuran. Sehingga dapat tercegah dari bakteri dari daging mentah berpindah ke sayuran yang akan dimakan mentah.
Sanitasi makanan adalah aspek penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan. Kesadaran akan pentingnya sanitasi makanan harus ditingkatkan, tidak hanya di kalangan individu tetapi juga dalam komunitas. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan dan keamanan makanan demi kesehatan yang lebih baik.
Referensi:
Antara News. (2023, November 1). 4.792 kasus keracunan pangan hingga Oktober. Available at https://www.antaranews.com/berita/3789141/4792-kasus-keracunan-pangan-hingga-oktober)
Deviatin, N.S., dkk. (2024). Sosialisasi Higiene dan Sanitasi pada Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Jurnal Pengabdian Sosial, 1(9), 1-10. https://doi.org/10.59837/nark7a82