Perkembangan teknologi semakin canggih dan berkembang, menyebabkan berbagai pengaruh pola hidup manusia baik pola pikir maupun perilaku. Salah satu perkembangan teknologi yang mempengaruhi pikiran manusia adalah gadget. Gadget adalah media yang digunakan sebagai sarana komunikasi modern.
Gadget tidak hanya mempengaruhi pola pikir atau perilaku orang dewasa, tetapi juga mempengaruhi tingkah laku anak. Terutama pada masa pandemi di dua tahun terakhir ini.Â
Banyak produk-produk gadget yang menjadikan anak-anak sebagai target pasar mereka dan anak-anak kini telah menjadi konsumen aktif pengguna gadget.Â
Gadget bagi anak dapat memberikan kesempatan untuk akses informasi global, sumber edukasi, jaringan sosial antar teman, tempat untuk mendapatkan hiburan, games dan partisipasi dalam komunitas online.
Namun selain itu, terdapat resiko yang mengintai, seperti berkeliaran pedofil di dunia maya, orang tak dikenal, penyebar kebencian, informasi yang bias, penyalahgunaan data pribadi, sexting, aktivitas ilegal (hacking, penyalahgunaan hak cipta), penculikan, cyber bullying atau gangguan pada anak yang terjadi melalui internet, dan masih banyak resiko lainnya. Jika masa kanak-kanak sudah tercandu dan terkena dampak negatif oleh gadget, maka perkembangan anak pun akan terhambat.
Pengaruh buruk dari penggunaan gadget oleh anak yaitu antara lain lebih rendahnya prestasi di Sekolah, dan dampak terhadap interaksi sosial anak, bahkan meningkatnya resiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak, hingga obesitas pada anak lebih banyak terjadi pada anak dengan intensitas penggunaan gadget yang tinggi.Â
Perkembangan anak-anak yang semakin individualis karena intensitas penggunaan gadget ini menyebabkan anak-anak kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Sehingga sosialisasi di masyarakat tidak terjalin dengan baik. Padahal proses sosialisasi ini akan berkelanjutan sampai anak dewasa. Jika anak-anak masih terpaku dengan kecanggihan teknologi, maka anak akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
Pendampingan dialogis orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi setiap kegiatan anak dalam bermain gadget, dan perlu batasan-batasan dalam mengakses fitur-fitur tertentu.Â
Orang tua harus lebih cerdas dari anaknya. Perlu adanya pembatasan dalam mengurangi dan menghindari anak dalam pemakaian gadget. Pola kedisiplinan yang konsisten perlu diterapkan oleh para orangtua, apa saja yang boleh dan tidak boleh diakses, supaya memaksimalkan keuntungan penggunaan gadget pada anak namun juga menghindari anak dari pengaruh negatif pengggunaan gadget.