Mohon tunggu...
Dwi Cahyaningrum
Dwi Cahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Reguler Fakultas Ilmu Keperawatan

Hi! A beginner in writing articles, continuously learning and growing, always open to constructive criticism and suggestions. Thank you!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Nilai Profesionalisme Keperawatan dalam Advokasi Perlindungan Hak dan Keselamatan Pasien

29 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 29 Desember 2024   21:01 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Profesionalisme merupakan inti dari praktik keperawatan yang berperan penting dalam menjaga kualitas layanan kesehatan. Perawat tidak hanya berfungsi sebagai pemberi perawatan tetapi juga sebagai advokat yang memperjuangkan hak dan keselamatan pasien. Advokasi ini mencakup memastikan hak pasien untuk mendapatkan informasi yang akurat, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, serta perlindungan dari tindakan yang berpotensi membahayakan (American Nurses Association [ANA], 2015). Di era modern ini, ketika sistem kesehatan semakin kompleks dan beban kerja tenaga kesehatan terus meningkat, optimalisasi nilai profesionalisme menjadi kepentingan yang mendesak. Perawat harus mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada serta tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika dan profesionalisme untuk memberikan perlindungan terbaik bagi pasien.

Advokasi pasien merupakan salah satu pilar penting dalam profesionalisme keperawatan. Peran ini membutuhkan kepekaan terhadap kebutuhan individu pasien, keterampilan komunikasi yang efektif, serta pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip etika dan hukum. Perawat memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap pasien diperlakukan secara adil, dihormati otonominya, dan diberikan akses ke perawatan berkualitas. Dalam praktiknya, hal ini sering kali mencakup situasi ketika perawat harus menjadi penghubung antara pasien dan penyedia layanan kesehatan lainnya, khususnya ketika ada risiko konflik kepentingan atau kurangnya pemahaman dari pihak lain terhadap kebutuhan pasien.

Keberhasilan perawat dalam mengadvokasi pasien sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerjanya. Menurut penelitian Baumann (2007), dukungan fisik dan emosional yang didapat dari lingkungan kerja yang sehat merupakan faktor kunci yang tidak dapat diabaikan. Kemampuan perawat dalam memperjuangkan hak-hak pasien sering terhambat oleh kondisi kerja yang tidak ideal, termasuk tuntutan beban kerja yang terlalu tinggi, durasi shift yang melebihi batas wajar, serta minimnya dukungan dari pihak manajemen. Sebaliknya, lingkungan kerja yang mendukung memungkinkan perawat untuk fokus pada kebutuhan pasien tanpa merasa tertekan atau terbebani.

Dukungan pendidikan yang berkelanjutan juga menjadi faktor penting dalam optimalisasi nilai profesionalisme. Pendidikan keperawatan harus menekankan pada pengembangan keterampilan advokasi melalui simulasi kasus, pelatihan berbasis etika, dan penguatan kemampuan komunikasi (Berman, et al., 2016). Sebagai contoh, perawat dapat dilatih untuk menangani situasi sulit, seperti memberikan informasi buruk kepada pasien atau keluarga, dengan cara yang adaptif dan etis. Pendidikan juga harus mencakup pemahaman mengenai teori-teori keperawatan, seperti teori adaptasi Roy yang menekankan pentingnya melihat pasien sebagai individu yang unik dengan kebutuhan spesifik (Alligood, 2014).

Advokasi terhadap hak dan keselamatan pasien juga menghadapi tantangan yang signifikan akibat meningkatnya kompleksitas perawatan dan kemajuan teknologi. Teknologi kesehatan modern menawarkan banyak manfaat, seperti peningkatan akurasi diagnostik dan efisiensi operasional. Namun, penggunaan teknologi ini juga dapat meningkatkan risiko kesalahan jika tidak digunakan dengan tepat. Sebagai advokat, perawat harus memastikan bahwa teknologi digunakan secara etis dan aman untuk mendukung kebutuhan pasien. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat menjadi keharusan dalam mengimbangi kemajuan teknologi di bidang kesehatan (World Health Organization [WHO], 2016).

Kolaborasi antar profesi juga menjadi aspek penting dalam mendukung advokasi pasien. Kerja sama yang efisien antara perawat, dokter, dan tenaga medis lainnya dapat meningkatkan kualitas perawatan serta memastikan bahwa kebutuhan pasien terpenuhi secara holistik. Nursing and Midwifery Council (n.d.) menyatakan bahwa profesionalisme dalam keperawatan tidak hanya melibatkan keterampilan teknis tetapi juga kemampuan untuk bekerja secara sinergis dalam tim yang beragam.

Berdasarkan uraian di atas mengenai peran advokasi perawat dalam sistem kesehatan, advokasi terhadap hak dan keselamatan pasien adalah tanggung jawab utama perawat yang membutuhkan tingkat profesionalisme tinggi. Perawat harus mampu bertindak sebagai pembela hak pasien dalam menghadapi tantangan sistem kesehatan yang semakin kompleks. Untuk mencapai ini, diperlukan upaya kolektif dalam mendukung pendidikan, menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dan mendorong kolaborasi antar profesi. Dengan komitmen bersama, profesi keperawatan dapat terus berkembang sebagai pilar utama dalam sistem kesehatan yang adil dan berkualitas.

        

REFERENSI

Alligood, M. R. (2014). Nursing theorists and their work (8th ed.). St. Louis, MO: Elsevier Inc.

American Nurses Association. (2015). Nursing: Scope and standards of practice nursing (3rd ed.). Silver Spring, MD: Nursesbooks.org.

Baumann, A. (2007). Healthy work environments best practice guidelines: Professionalism in nursing. Ontario, Canada: Registered Nurses Association of Ontario.

Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing: Concept, process, and practice (10th ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun