Mohon tunggu...
Dwi ayu pitaloka
Dwi ayu pitaloka Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

universitas sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Paradigma Realisme (Korea Utara)

14 Maret 2020   06:01 Diperbarui: 10 April 2020   21:30 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di sini saya akan membahas tentang paradigma realisme dalam hubungan internasional yang pertama-tama saya akan menjelaskan apa itu hubungan internasional. Hubungan Internasional adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarnegara, termasuk peran sejumlah negara, organisasi antarpemerintah, organisasi nonpemerintah internasional, organisasi non-pemerintah, dan perusahaan multinasional. Realisme berfokus pada keamanan dan kekuasaan negara di atas segalanya. Para penganut pertama seperti E.H. Carr dan Hans Morgenthau berpendapat bahwa negara adalah aktor rasional yang egois dan mengejar kekuasaan, yang berusaha memaksimalkan keamanan dan kemungkinan keselamatan mereka. Realisme memiliki 4 ide utama yaitu:

  • Sistem internasional bersifat anarki.
  • Negara adalah aktor terpenting.
  • Semua negara di dalam sistem adalah aktor tunggal yang rasional
  • Masalah utama bagi setiap negara adalah kelangsungan hidup (survival).

Negara yang seperti dikatakan diatas adalah korea utara. Korea Utara adalah sebuah negara yang terletak di bagian utara semenanjung Korea, Asia Timur. dikorea utara sendiri segala macam bentuk bidang dari bidang politik, hubungan luar negeri, militer, ekonomi, perdagangan luar negeri, pariwisata, transportasi, agama, pendidikan, budaya, kultus individu, dan media, semuanya dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah.

Dalam hal militer korea utara, Kim Jong-un adalah Komandan Tertinggi Tentara Rakyat Korea dan Ketua Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara.  Banyak sekali hal-hal yang dilakukan korea utara untuk menunjukkan kekuatan militernya, seperti pembuatan senjata nuklir dan uji coba rudal. Seperti baru-baru ini terjadi yang kutip dari Tempo.co, senin 9 maret 2020, korea utara setidaknya telah menembakkan 3 kali rudal balistiknya ke udara dari pantai negara tersebut.

Di kutip dari BBC.com, 16 september 2017, korea utara ingin menyamai kekuatan militer AS dan membuat pemimpin AS tidak berani berbicara soal opsi militer ke DPRK (Korea Utara). Pada Jumat (15/09) Kim jong un sendiri yang menyaksikan pelucuran rudal balistik Hwasong-12 . Rudal itu melesat sejauh 3.700 kilometer pada ketinggian 770 km melewati Pulau Hokkaido, Jepang, dan jatuh di laut.

Oleh karena itu, power adalah konsep kunci dalam hal ini. Dasar Normatif Realisme adalah keamanan nasional dan kelangsungan hidup Negara yang mana  merupakan nilai-nilai yang menggerakkan doktrin dan kebijakan luar negeri kaum realis. Dan kemampuan yang paling relevan, yaitu kemampuan di bidang militer. Realis tidak menolak prinsip-prinsip moral. Hanya saja dalam prakteknya, moralitas individual dikalahkan oleh kepentingan akan kelangsungan hidup negara dan penduduknya dan tentu saja kepentingan nasional itu sendiri. Bagi kaum realis, negara merupakan aktor utama dalam panggung internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun