Amanah di Tengah Hujan

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Ahmad. Ahmad dikenal sebagai pemuda yang jujur dan dapat dipercaya. Suatu hari, seorang saudagar kaya dari kota datang ke desa tersebut. Saudagar itu membawa banyak barang berharga dan membutuhkan seseorang yang bisa dipercaya untuk menjaganya selama ia pergi ke kota lain.

Ahmad pun dipilih oleh saudagar tersebut. Sebelum pergi, saudagar itu berpesan, "Ahmad, jagalah barang-barang ini dengan baik. Ingatlah hadist Rasulullah SAW yang mengatakan, 'Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.'"

Ahmad mengangguk dengan penuh keyakinan. Ia tahu bahwa amanah ini adalah tanggung jawab besar yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Hari-hari berlalu, dan Ahmad menjaga barang-barang itu dengan penuh perhatian. Namun, suatu malam, hujan deras turun tanpa henti. Sungai di dekat desa meluap, dan air mulai menggenangi rumah-rumah penduduk.

Ahmad segera teringat akan amanah yang diberikan kepadanya. Ia bergegas menuju tempat penyimpanan barang-barang saudagar. Dengan susah payah, ia memindahkan barang-barang tersebut ke tempat yang lebih aman, meskipun air sudah mencapai lututnya. Ahmad tidak peduli dengan dinginnya air atau lelahnya tubuh, yang penting baginya adalah menjaga amanah yang telah dipercayakan kepadanya.

Ketika saudagar kembali, ia sangat terkesan dengan dedikasi dan kejujuran Ahmad. "Ahmad, engkau benar-benar telah menjaga amanah ini dengan baik. Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji.' Engkau telah menunjukkan bahwa engkau adalah seorang yang beriman dan dapat dipercaya."

Ahmad tersenyum dan merasa bangga. Ia tahu bahwa menjaga amanah bukan hanya tentang kepercayaan dari orang lain, tetapi juga tentang keimanan dan tanggung jawab kepada Allah SWT.