g. Dengan bertambahnya hubungan perdagangan, akan terjalin banyak persahabatan dengan berbagai negara.
h. Memperkuat ketahanan nasional. Perdagangan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan kerjasama yang baik akan mendukung bantuan untuk memperkuat ketahanan nasional.
Kelemahan Sistem Perekonomian Terbuka, antara lain:
1. Ketergantungan Ekonomi
Salah satu risiko yang dihadapi oleh sistem perekonomian terbuka adalah ketergantungan pada kondisi ekonomi global. Krisis yang terjadi di negara lain dapat langsung memengaruhi perekonomian domestik, misalnya melalui penurunan permintaan ekspor atau fluktuasi harga barang impor.
2. Persaingan yang Ketat
Dengan terbukanya pasar internasional, produsen domestik harus bersaing dengan produk asing yang mungkin lebih murah atau memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi industri lokal yang tidak mampu bersaing secara efektif.
3. Dampak Lingkungan
Perdagangan internasional sering kali mengabaikan aspek keberlanjutan lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam untuk memenuhi permintaan global dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius. Dalam sistem perekonomian terbuka, sirkulasi pendapatan melibatkan aliran uang antara empat sektor: rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Ekspor memberikan pendapatan bagi perusahaan domestik, sementara impor mengalirkan uang keluar dari ekonomi lokal. Model ini menunjukkan bahwa menjaga keseimbangan antara ekspor dan impor sangat penting untuk stabilitas ekonomi. Pemerintah memiliki peran krusial dalam mengatur sistem perekonomian terbuka melalui kebijakan perdagangan dan moneter. Kebijakan fiskal yang efektif dapat membantu menstabilkan ekonomi ketika menghadapi guncangan eksternal. Selain itu, peraturan perdagangan yang adil dapat melindungi industri lokal tanpa menutup akses ke pasar internasional.
Agar sistem perekonomian terbuka dapat memberikan manfaat maksimal bagi suatu negara, diperlukan kebijakan yang tepat dari pemerintah, seperti pengembangan infrastruktur, dimana investasi dalam infrastruktur transportasi dan komunikasi sangat penting untuk mendukung perdagangan internasional. Adanya pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan keterampilan tenaga kerja guna membantu mereka bersaing di pasar global. Selanjutnya, regulasi lingkungan, yang mana pemerintah perlu menetapkan regulasi lingkungan yang ketat untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak merusak sumber daya alam. Dukungan untuk sektor lokal seperti UMKM juga diperlukan, tujuannya agar mampu bersaing dengan produk asing melalui insentif pajak atau akses pembiayaan. Mengadakan diversifikasi ekonomi, yakni upaya mengurangi ketergantungan pada satu atau dua komoditas, dengan mendorong hal tersebut mampu membantu menciptakan ketahanan terhadap fluktuasi pasar global.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai dampak sistem perekonomian terbuka, kita dapat melihat beberapa contoh negara. Pertama, ada Negara Jerman yang merupakan salah satu contoh negara maju dengan sistem perekonomian terbuka yang sangat berhasil dalam sektor industri manufaktur dan ekspor mesin serta kendaraan bermotor berkualitas tinggi. Kebijakan Jerman dalam mendukung penelitian dan pengembangan (R&D) serta kolaborasi antara industri dan universitas telah mendorong inovasi yang berkelanjutan. Namun, Jerman juga menghadapi tantangan terkait ketergantungan pada ekspor dan dampak perubahan iklim akibat industri beratnya. Oleh karena itu, Jerman terus berupaya beralih ke sumber energi terbarukan sebagai bagian dari strategi keberlanjutan ekonominya.