Siapa tidak kenal Valentino Rossi Si Pembalap MotoGP dengan cap Juara Dunia 9 Kali. Rambutnya yang kriwil, tinggi kurus dengan mimik muka kocak dan murah senyum. Saat membalap di seri 2017/ 2018 usianya sudah mendekati  kepala 4(lahir di Urbino 16 Februari 1979). Ia adalah senior bahkan mungkin paling senior di antara pembalap muda di moto GP. Vale sudah membalap  sejak tahun 1996 di Grand Prix membela Aprilia, setahun setelah mengikuti Grand Prix ia menjadi juara dunia untuk kelas 125 CC lalu pindah ke kelas 250 CC dan memenangkan kejuaraan dunia tahun 1999. Menang di kejuaraan dunia 500 cc di tahun 2001. Vale gabung di Honda dan memenangkan kejuaan dunia MotoGP beruntun 2002, 2003 dan beruntun sampai 2005. Valentino Kemudian pindah ke Tim Yamaha ia menang di tahun 2008 2009 dan 2010. Setelah itu agak susah Valentino Rossi bersaing dengan para pembalap muda seperti  Jorge Lorenso, Mark Marquez.
Yang mengesankan bagi penggemar  pembalap yang bernomor 46 ini adalah nilai entertainer dalam setiap balapan. Ketika FI dan balapan-balapan lain kurang menarik sebagai sebuah tontonan, moto GP tetap ditunggu seri demi seri untuk menantikan aksi-aksi pembalap yang penuh adrenalin sekaligus menghibur.  Valentino termasuk orang yang memberi sentuhan hiburan pada setiap balapan yang diikutinya. Tidak seperti perangai Mike Doohan Valentino adalah penghibur sejati. Itu yang membuat Moto GP selalu digemari. Ia adalah tokoh olah raga yang mampu menarik sponsor tetap menanamkan sahamnya pada balapan kuda besi. Dengan banyaknya sponsor tentu akan menjadi nilai tambah bagi  kejuaraan dunia yang digelar sejak  1949 yang pertamakali diselenggarakan oleh Federation Internationale di Motorcyclisme(FIM). Dari moto GP ini telah melahirkan pembalap legendaris seperti Giacommo Agustini, Mike Doohan, Mike Hailwood,John Surtees,Kenny Roberts,Mark Marquez dan tentu saja Valentino Rossi.
Dalam sejarah Moto GP Valentino Rossi adalah sang penghibur sejatinya. Penggemarnya tersebar di seluruh dunia dan fanatik sampai sekarang. Rossifumi fans klub pembalap Valentino Rossi. Dengan ikon warna kuning dengan nomor unik 46 bendera warna kuning terus dikibarkan di setiap balapan yang diikuti sang legenda moto GP tersebut.
Bagi penulis Rossi itu seperti  Muhammad Ali di Tinju, Michael Jordan pada olah raga Basket, Diego Maradonna, Pele di Sepak Bola. Dulu pernah keranjingan nonton basket ketika era Michael Jordan sedang on fire. Bersama klubnya yaitu Chicago Bulls magnet Michael Jordan amat mempesona. Di sepak Bola ada Diego Maradona dan kini Leonel Messi dan Cristiano Ronaldo yang membuat pundi-pundi dollar masuk di kantong mereka.
Ketika seharusnya era Rossi telah berakhir dengan umur yang semakin tua, ternyata Valentino Rossi masih semangat bersaing dengan pembalap muda usia dan masih bisa bersaing di jajaran 4 besar. Padahal teman-temannya yang seangkatan semacam Lorris Capirossi, Sete Giberneau, Nicky Heyden, sudah meredup dan berganti haluan. Loris Capirrosi sekarang menjabat sebagai Race Direction pada moto GP mulai 2017. The doctor masih eksis dan kapan pensiun dari moto GP hanya Rossi yang tahu.
Rasanya kehilangan Valentino Rossi  seperti kehilangan roh dari MotoGP itu bagi saya. Saya sudah mengikuti perjalanan Valentino Rossi sejak gabung dengan Honda dulu. Meskipun pembalap datang silih berganti. Pembalap berkualitas tinggi selalu muncul rasanya Valentino Rossi itu sebuah perkecualian. Nilai MotoGP tinggi berkat  sosok pembalap asal negara Italia tersebut. Casey Stonner, Nicky Heiden, Jorge Lorenso, Mark Marquez, dan  sekarang rekan setim Rossi yaitu Maverick Vinales siap menjadi pesaing berat.  Mark dan Jorge Lorenso mulai mengikuti gaya Rossi dalam merayakan kemenangan, tapi Rossi tetaplah Rossi. Jika mengamati gaya balapannya, tercecer di urutan belakangpun jika Rossi sudah nyetel dengan motornya ia bisa meliuk-liuk  masuk ke persaingan utama untuk nangkring merebut podium.
Bolehlah dikatakan ia pembalap tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi. Di seri pertama balapan(Losail, Qatar) 2017 -2018 Valentino  masih bisa mengasapi pembalap muda yang sedang naik daun seperti Mark Marquez, Johann Zarco,Andrea Iannone, Carl Cruthlow,Alex Rin,Jonas Folger. Ia hanya kalah sama Andrea Davizioso(Ducati) dan Maverick Vinales(Movistar Yamaha).
 penggemar berat motogp
Meski jarang menulis tentang motogp
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H