Aku pikir akulah yang terbodoh saat ini, memahami dunia seperti memahami dunia film
bodoh karena aku terjebak sendiri dalam perang opini yang tak pernah selesai ujung pangkalnya,
aku masuk dalam  betapa bundet ruwetnya ruangan otak manusia saat ini.
Betapa tidak, banyak manusia ingin melompat jauh ke awang-awan
sementara kemampuan melompatnya hanya sebatas di trap tangga di depannya.
Kalau aku sadar hanya punya bakat segenggam, aku harus pastikan meraup kesempatan 4 genggam,
akhirnya aku stress, pusing dan tidak sadarkan diri.
Aku menuntut banyak dari kemampuanku yang terbatas tapi ingin meraih rembulan dengan cepat.
Aku berkayal mempunyai cara meraih impian tanpa ku sadari kuda-kudaku tidak kuat untuk menyangganya.
Aku melihat saudara, tetangga, teman karib, sahabat, telah menapaki jenjang hidup sukses sementara aku iri
masih merasa nasibku berjalan di tempat.