Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Komjen Budi Gunawan Menyandera Jokowi

22 April 2015   16:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau benar Budi Gunawan jadi terpilih sebagai Wakapolri mendampingi Jendral Badrodin Haiti reaksi masyarakat tentu lebih seru. Banyak dari kalangan masyarakat akan menanyakan mengapa Budi Gunawan bisa lolos dan bisa mengisi jabatan Wakapolri setelah ada  banyak politik menyertai usulan untuk menjadi Kapolri beberapa bulan yang lalu. Ada apakah Jokowi, apakah beliau tidak berdaya oleh  berbagai kritik yang dilontarkan Megawati. Apakah benar Jokowi gamang dalam membentuk opini publik tentang janjinya untuk lebih mendengarkan aspirasi publik dari pada para ketua partai dan rekan-rekan koalisinya.

PDIP sebagai partai yang mengusung Jokowi lebih banyak bertindak sebagai oposan terhadap berbagai kebijakan Jokowi. Aroma politik saat ini mudah terendus karena informasi apapun dari masyarakat akan langsung terakses, masyarakat menjadi kritis. Kekritisan masyarakat membuat pemerintah siapapun saat ini harus lebih bijak dalam melontarkan kalimat. Kebijakan yang membuat gejolak dalam masyarakat cenderung lebih merugikan pemerintah(dalam hal ini Presiden). Jokowi akan banyak menjadi sasaran bullying jika salah dalam menterjemahkan kepercayaan rakyat. Sangat mungkin di masa yang akan datang akan banyak masyarakat yang mempertanyakan berbagai isu yang menyertai segala aktifitas Jokowi.

Masyarakat saat ini sedang sensitif. Ada beberapa penyebab yang membuat masyarakat gampang tergiring oleh opini yang berkembang di media sosial.

1. Masyarakat belum siap oleh perubahan peta ekonomi global di mana dollar Amerika sedang merangkak naik.

2. Masyarakat belum siap untuk menjadi menghadapi kenaikan BBM yang di serahkan kepada mekanisme pasar global. Perubahan dan kenaikan harga BBM mempengaruhi harga-harga di hampir semua bidang. Pengeluaran menjadi membengkak sedang pemasukan relatif stagnan. Hal ini membuat keresahan bermunculan.

3. Rasanya mengubah mindset masyarakat untuk mengikuti aturan main yang benar dan berada pada sistem yang teratur belum bisa terealisasikam. Penyebabnya antara lain karena banyak orang yang lebih suka jalan pintas daripada mengikuti proses yang benar.

4. SDM, infrastruktur,  tingkat pendidikan masyarakat juga belum seimbang dengan keinginan pemerintah untuk cepat mengubah budaya yang telah terwariskan secara turun temurun bada birokrasi di Indonesia.

5. Masih suburnya korupsi dan praktek nepotisme  menjadi penyebab sulitnya pemerintah mengubah perekonomian dengan secara cepat. Butuh waktu panjang untuk bisa memetik sebuah perencanaan jangka panjang. sayangnya masyarakat banyak yang menginginkankan perubahan secara cepat padahal bukan pekerjaan yang mudah mengubah kebiasaan yang sedemikian lama mendarah daging lau berubah dalam waktu singkat.

6. Banyak partai yang fungsinya hanya sebagai lompatan karir menjadi pejabat publik yang gila hormat sehingga banyak politisi menggunakan momentum Aji mumpung, bukan menggembleng diri menjadi politisi tanggung yang gigih berjuang untuk rakyat. Saat ini peran politisi malah sering terasa membebani daripada memberi solusi.

Jika Benar Budi Gunawan jadi dilantik dan mendapat restu Presiden, Siap-siaplah rakyat akan lebih ganas mengritik. Untuk mengatasi keganasan kritik masyarakat. Jokowi harus segera membuktikan sebagai kepala negara yang tegas, bukan hanya sebagai " Petugas Partai".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun