Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ketika Tulisan Saya Tidak Lagi Dilirik

27 Juli 2015   12:01 Diperbarui: 27 Juli 2015   12:33 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

                                                                 

Sudah beberapa artikel yang saya publish di Kompasiana tidak dilirik Admin. Ada perasaan frustrasi jika tulisan hanya dikunjungi oleh beberapa orang karena tidak masuk dalam Highlight Atau Headline. Rasanya saya sudah memposting artikel dengan sepenuh jiwa, tapi tetap saja saya belum beruntung menerima hadiah dari Admin. Bahkan banyak pendatang baru secara marathon sering mendapat Headline dan Highlight. Admin punya kriteria sendiri dalam menilai layak tidaknya tulisan masuk HL dan Highlight.

Mencermati tulisan saya yang remeh temeh rasanya memang saya harus berjuang agar kembali MAMPU MEMASUKKAN TULISAN “Berkualitas” sesuai kemauan admin.tapi yang bagaimana?

Saya menulis berdasarkan isi hati saya,hasil refleksi dari bacaan-bacaan yang melintas dalam otak, saya muntahkan kembali dalam bentuk opini. Tulisan saya mengalir berdasarkan respon saya pada masalah-masalah yang kini tengah menjadi subyek pembicaraan. Ketika menulis yang terpikir oleh saya adalah membuat tulisan yang enak dibaca, enak dipikir dan tidak terlalu repot dengan diksi.

Di Kompasiana terus terang saya tidak se rajin Pak Tjip. Tidak segarang Axtea, tidak sekreatif dan sengocol Pakde kartono, mereka sudah menemukan nyawanya meskipun tidak selalu langganan Headline. Saya iri pada mereka karena sudah menemukan pembaca setianya.

Tulisan saya mungkin masihlah masuk kategori barisan pemandu sorak yang melengkapi kebisingan media sosial, semacam Kompasiana.Tulisan tersisip diantara para pejuang yang m berhasil merebut simpati massa dan tentunya sang Juri yang berhak menilai dan memilah-milah mana tulisan yang layak dan bernilai berita tinggi.

Kali ini saya sedikit berisik, saya mencoba membuat tulisan yang beresiko dikritik dan dibully. Terus terang saya capek hidup dengan gaya sendiri yang sangat sopan secara tata bahasa dan sangat tidak pasaran untuk bisa dijadikan polemik. Coba saja simak tulisan pakde Kartono. Dari segi berita apa yang bisa diharapkan dari tulisan Pakde. Secara ilmu jurnalistik dia tidak masuk dalam kelompok feature bahkan bila dikategorikan tulisan jurnalistik apa nilai beritanya?

Mbak Ifany mampu menggebrak admin dengan tulisan-tulisan yang berbau sex dan sensasi sensualitas. Dulu sekitar tahun 2010 saya pernah menulis tentang Luna Maya dan sempat terkunjungi lebih dari seribu pembaca(Sayangnya dari data terkini Kompasiana yang tercatat di kompasiana cuma tertulis sekitar 300 pembaca, saya sedikit nyesek karena ternyata Admin tidak mencatat dengan data yang akurat).

Ketika saya menulis dengan judul yang nakal, admin merespon tapi saat saya menulis serius dengan data yang cukup serius karena saya menargetkan kualitasnya hampir sama dengan opini di kompas ternyata pembacanya bisa dihitung dengan jari. Selama ini saya salah membaca selera admin. Kalau tulisan berat tidak seharusnya masuk settingan kompasiana yang dikondisikan sebagai berita hiburan, berita santai dan tidak serius minded. Harusnya saya lebih banyak menulis tulisan dengan sedikit serius tapi banyak menampilkan berita sensasional.

Feature yang berat semacam tulisan Romo sindhunata ataupun artikel penuh diksi dari Gunawan Mohamad pun belum tentu mendapat vote bagus dari pembaca kompasiana bahkan bisa kalah popular dari Pak Tjiptadinata atau pakde Kartono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun